Awas Cuaca Ekstrem! Riau Masuki Puncak Musim Hujan, 170 Desa Siaga Satu Banjir dan Longsor

Awas Cuaca Ekstrem! Riau Masuki Puncak Musim Hujan, 170 Desa Siaga Satu Banjir dan Longsor

Sekdaprov Riau, Syahrial Abdi - Mediacenter.riau - --

RIAU, DISWAY.ID - Hati-hati buat kamu yang tinggal atau berencana melintasi wilayah RIAU di akhir tahun ini! Jangan sampai rencana liburanmu berantakan karena terjebak bencana. Pemerintah Provinsi RIAU baru saja mengeluarkan peringatan merah terkait potensi bencana hidrometeorologi yang mengintai Bumi Lancang Kuning. Kabar ini bukan sekadar gertakan, karena RIAU secara resmi telah memasuki periode cuaca ekstrem dengan curah hujan yang mencapai puncaknya.

Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi, memberikan peringatan keras kepada seluruh jajaran pemerintah daerah untuk tidak lengah sedikit pun. Saat menjadi pembicara utama dalam Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin Lancang Kuning 2025 di Gedung Daerah Balai Serindit, Kamis (18/12/2025), ia mengungkap data yang cukup bikin merinding. Ternyata, ada puluhan kecamatan yang kini masuk dalam zona merah rawan bencana yang bisa terjadi kapan saja.

Data Zona Merah Riau: Ratusan Desa Terancam Banjir dan Longsor

Pemerintah sudah memetakan titik-titik krusial yang harus kamu waspadai. Berdasarkan data terbaru, terdapat 93 kecamatan dan 170 desa yang masuk kategori rawan banjir. Tidak hanya itu, ancaman tanah longsor juga menghantui 23 kecamatan dan 36 desa di wilayah Riau. Kondisi ini menuntut kesiapsiagaan maksimal, terutama bagi kamu yang berada di daerah langganan genangan air.

Syahrial menekankan bahwa status siaga ini bukan main-main. Ia menginstruksikan agar posko bencana di setiap kabupaten dan kota aktif selama 24 jam penuh tanpa henti. "Apel kesiapsiagaan harus segera kita laksanakan, terutama di daerah yang berulang kali mengalami genangan dan longsor," tegasnya. Artinya, mesin birokrasi dan tim penyelamat kini sudah dalam posisi "on" untuk mengantisipasi skenario terburuk.

Mitigasi Cepat: Alat Berat Siaga di Titik Kritis Riau

Pemerintah tidak hanya bicara soal teori. Langkah nyata sudah mulai dilakukan, mulai dari normalisasi sungai, perbaikan tanggul, hingga pengawasan ketat terhadap drainase yang sering tersumbat. Kabar baiknya, Dinas PUPR sudah mendapatkan perintah untuk menyiagakan alat berat di titik-titik kritis. Jadi, begitu ada laporan longsor atau tanggul jebol, tim bisa langsung bergerak tanpa menunggu birokrasi yang berbelit-belit.

Selain infrastruktur fisik, sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) juga diperkuat. Pemerintah menjalin koordinasi intensif dengan pihak PLTA Koto Panjang terkait pembuangan air bendungan agar masyarakat di aliran sungai mendapatkan peringatan lebih awal. Penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) juga dipastikan bisa cair lebih cepat untuk kebutuhan darurat, asalkan tepat sasaran sesuai mekanisme yang berlaku.

Ramalan BMKG: Desember Jadi Bulan Basah di Kampar Hingga Pekanbaru

Buat kamu yang berada di Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan, dan Kota Pekanbaru, sebaiknya ekstra waspada. BMKG memperkirakan curah hujan akan mengalami peningkatan drastis pada dasarian kedua hingga ketiga Desember 2025. Ini adalah masa-masa paling kritis di mana volume air hujan bisa meluap dalam waktu singkat. Percepatan langkah mitigasi harus selesai sebelum bencana benar-benar menyapa di depan pintu rumah.

Syahrial meminta pelaporan situasi dilakukan secara real-time dan berjenjang langsung ke Pemerintah Provinsi. Ia ingin koordinasi berjalan secepat kilat tanpa hambatan birokrasi yang kuno. "Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kita saat ini," imbuhnya. Respons cepat ini diharapkan mampu meminimalisir dampak kerugian, baik harta benda maupun nyawa.

Sinergi Seluruh Elemen Demi Keselamatan Masyarakat Riau

Di akhir penyampaiannya, Sekda Riau memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang sudah berjibaku di lapangan. Mulai dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, hingga para relawan yang tidak kenal lelah menjaga keamanan dan keselamatan warga. Kerja nyata dan dedikasi semua elemen masyarakat, termasuk BUMN, BUMD, dan dunia usaha, menjadi kunci utama agar Riau bisa melewati puncak musim hujan ini dengan aman.

Sinergi lapangan ini membuktikan bahwa penanganan bencana bukan hanya tugas satu instansi, melainkan tanggung jawab kolektif. Dengan kesiapan alat berat, posko 24 jam, dan sistem peringatan dini yang oke, diharapkan masyarakat Riau bisa tetap tenang namun tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem di penghujung tahun 2025 ini. (*)

Sumber:

Berita Terkait