Banjir Bandang Agam Meluas! 15 Ribu Lebih Warga Mengungsi, Akses Terputus Jadi Sorotan Utama

Banjir Bandang Agam Meluas! 15 Ribu Lebih Warga Mengungsi, Akses Terputus Jadi Sorotan Utama

Kondisi pasca banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar. - Abdullah Sani - --

RIAU, DISWAY.ID - Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Agam dan Padang Panjang, Sumatra Barat, memicu kondisi darurat yang semakin mengkhawatirkan. Fenomena cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir membuat lebih dari 15 ribu warga terpaksa meninggalkan rumah demi menyelamatkan diri. Situasi ini terus bergerak cepat dan memaksa BNPB mengoptimalkan penanganan darurat untuk memastikan keselamatan masyarakat.

Lebih dari 15 Ribu Warga Mengungsi, Tersebar di 7 Kecamatan

Hingga Rabu (3/12/2025), BNPB mencatat jumlah warga yang mengungsi sudah mencapai 15.307 jiwa. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, PhD, menegaskan bahwa kebutuhan dasar dan keselamatan warga berada di garis depan prioritas penanganan.

“Angka pengungsian ini sangat besar dan kami memastikan kebutuhan mereka terpenuhi,” ujar Abdul Muhari.

Tiga kecamatan mencatat lonjakan pengungsian tertinggi. Tanjung Raya menampung 9.198 jiwa, disusul Malalak dengan 2.419 jiwa, serta Palembayan yang menampung 1.511 jiwa. Distribusi ini menunjukkan bahwa kerusakan terparah terjadi di wilayah tersebut.

13 Pos Lapangan Aktif, 26 Dapur Umum Beroperasi

Untuk mengoordinasikan penanganan di lapangan, Pos Komando utama yang berlokasi di balairung rumah dinas Bupati Agam telah mengaktifkan 13 pos lapangan di seluruh kecamatan terdampak. Aktivasi pos ini menjadi langkah penting untuk memastikan distribusi logistik dan layanan darurat berjalan lancar, termasuk untuk daerah yang masih terisolasi.

Dalam pemenuhan kebutuhan dasar, posko membuka 26 dapur umum. Dapur umum ini memanfaatkan mobil dapur, tenda, serta rumah warga untuk mempercepat penyediaan makanan bagi pengungsi.

Abdul Muhari menambahkan bahwa distribusi bantuan ke wilayah yang terisolasi terus berjalan melalui jalur udara agar kebutuhan mendesak bisa terpenuhi tanpa hambatan.

Kerusakan Material: Ratusan Rumah dan Puluhan Infrastruktur Terdampak

Banjir bandang ini juga menghantam sisi infrastruktur dan permukiman warga. BNPB mencatat 465 rumah mengalami rusak berat, 188 rumah rusak sedang, serta 406 rumah rusak ringan.

“Kami menghadapi tantangan besar karena 10 jembatan putus dan 25 titik jalan mengalami kerusakan,” tegas Abdul Muhari.

Kondisi ini menghambat mobilisasi tim gabungan, terutama dalam distribusi logistik dan evakuasi warga. BNPB pun mengerahkan 10 alat berat untuk membuka akses di enam kecamatan yang terputus.

Penambahan alat berat juga terus dilakukan. United Tractor, Zipur, dan Pemerintah Kota Payakumbuh menyiapkan dukungan alat berat tambahan untuk mempercepat pembukaan jalur.

Pulihkan Komunikasi untuk Percepat Respons Darurat

Selain infrastruktur fisik, BNPB dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperkuat jaringan komunikasi di wilayah terdampak. Tiga titik krusial—Malalak, Palembayan, dan Posko Utama BPBD Lubuk Basung—sudah mendapatkan pemasangan alat komunikasi agar koordinasi evakuasi dan bantuan semakin efektif.

Di sisi lain, tiga kecamatan lain, yakni Sungai Pua, Candung, dan Ampek Angkat, dilaporkan tidak mengalami dampak komunikasi yang signifikan.

Dengan langkah-langkah cepat dan kolaboratif ini, pemerintah berharap masyarakat Agam dan Padang Panjang segera mendapatkan akses bantuan secara menyeluruh, sekaligus mempercepat pemulihan kondisi pascabencana. - Abdullah Sani

Sumber: