Riau Creative Hub ‘Mendadak’ Hidup! Dari Sepi Jadi Riuh Kolaborasi, Ini Rahasia Kreativitas Riau Bergejolak!
Riau Creative Hub - Mediacenter.riau ---
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: array_multisort(): Argument #1 is expected to be an array or a sort flag
Filename: frontend/detail-artikel.php
Line Number: 121
Backtrace:
File: /var/www/html/riau.disway.id/application/views/frontend/detail-artikel.php
Line: 121
Function: array_multisort
File: /var/www/html/riau.disway.id/application/controllers/Frontend.php
Line: 359
Function: view
File: /var/www/html/riau.disway.id/index.php
Line: 317
Function: require_once
RIAU, DISWAY.ID - Lupakan anggapan bahwa gedung kreativitas harus selalu ramai 24 jam! Riau Creative Hub (RCH) membuktikan sebaliknya. Di balik bangunannya yang seringkali tampak tenang pada hari kerja, sesungguhnya ada gelombang kreativitas yang bergerak secara organik dan siap meledak. RCH memang tidak selalu riuh, tetapi justru menjelang malam dan akhir pekan, ia benar-benar mulai menunjukkan jati dirinya sebagai jantung ekosistem kreatif Riau!
Sejak diresmikan pada Juli 2024, RCH telah menjadi magnet bagi berbagai ide dan inisiatif baru. Sekretaris Badan Riau Creative Network (BRCN), Raynzi Solihinakta, menyebutkan bahwa perkembangan RCH terjadi secara perlahan, namun sangat pasti menghasilkan kolaborasi yang nyata.
“Dari 2024 bulan Juli diresmikan hingga Desember ini, Riau Creative Hub begitu banyak kolaborasi yang tercipta. Tidak terlihat di hari-hari biasa. Start paling cepat Kamis,” ungkap Raynzi, Rabu (10/12). Ini membuktikan bahwa kreativitas di Riau memiliki ritme uniknya sendiri, menghindari hiruk pikuk yang dipaksakan.
Mahasiswa Wajib Tahu: RCH Bukan Gedung Sewaan Biasa!
Satu hal yang harus Anda pahami: RCH bukan sekadar gedung yang bisa Anda sewa untuk acara pribadi. Raynzi Solihinakta mengungkapkan bahwa tak sedikit mahasiswa yang datang dengan anggapan bahwa RCH adalah ruang serbaguna komersial.
Faktanya, ruang ini memiliki fungsi yang diatur secara ketat. Penggunaan RCH harus memiliki irisan kuat dengan 17 subsektor ekonomi kreatif yang diakui pemerintah. Aturan ini diterapkan untuk memastikan RCH benar-benar berfungsi sebagai pusat inkubasi dan kolaborasi kreatif.
“Kalau mau menggunakan harus ada beririsan dengan 17 subsektor. Bukan bangunan sewa menyewa, jadi apa pun kegiatannya harus beririsan dengan subsektor di RCH,” jelasnya. Kebijakan ketat ini adalah filter alami yang menjamin hanya kegiatan-kegiatan yang benar-benar membangun ekosistem kreatif Riau yang mendapatkan tempat di sana.
Dari Multimedia SMK Hingga Latihan B-Boy Malam Jumat
Siapa saja yang memanfaatkan RCH? Pada tahun ini, komunitas seni menjadi “penghuni” setia dan paling aktif di sana. RCH menjadi rumah bagi beragam aktivitas kreatif yang energik dan penuh semangat:
* Siswa SMK Multimedia: Mereka aktif mengikuti program inkubasi yang diselenggarakan, mengasah skill digital yang sangat dibutuhkan di era ini.
* Kelompok Tari dan B-Boy: RCH menjadi studio latihan bagi komunitas seni tari dan b-boy. “Jumat biasanya digunakan untuk latihan seni tari. Ada juga b-boy. Kami mengamankan tempatnya untuk mereka bisa latihan,” tambah Raynzi. Ruang ini memberikan fasilitas dan kenyamanan bagi subsektor seni pertunjukan untuk terus berkembang.
Dengan adanya aktivitas dari berbagai komunitas ini, suasana RCH menjelang sore dan malam hari berubah drastis. Ia menghasilkan lebih banyak suara, lebih banyak gerakan, dan yang terpenting: lebih banyak energi positif! Kreativitas di RCH tumbuh subur di waktu-waktu yang santai.
Ruang Publik Unik: Kreativitas dan Kebugaran Jadi Satu
Keunikan RCH tidak berhenti pada aktivitas di dalam gedung. Area di sekitar gedung juga menjadi bagian dari ekosistem kreatif yang lebih luas. Menjelang sore, banyak warga yang memanfaatkan area ini untuk jogging dengan aman dan nyaman.
Hal ini membuat RCH menjelma menjadi ruang publik yang multifungsi dan unik. Tempat ini bukan hanya sekadar studio tempat mengasah kreativitas dan mengurus bisnis kreatif, tetapi juga ruang terbuka hijau yang mendukung kesehatan masyarakat. Integrasi antara kreativitas, seni, dan gaya hidup sehat ini menciptakan magnet yang kuat bagi masyarakat Riau.
Namun, ritme RCH memang sangat tergantung pada penggunanya. Memasuki bulan Desember, aktivitas di RCH terlihat melambat. Raynzi menjelaskan alasannya. “Di Desember ini agak sepi, mungkin anak SMA sedang ujian dan mahasiswanya juga sedang UTS,” terang Raynzi. Ini membuktikan bahwa RCH adalah ekosistem yang bergerak secara jujur, mengikuti siklus akademik dan kegiatan penggunanya, tanpa perlu dibuat-buat.
RCH: Ekosistem yang Bergerak Organik
Pada akhirnya, Riau Creative Hub jauh melampaui sekadar gedung. Ia adalah sebuah ekosistem yang hidup, yang bergerak dan bernapas sesuai dengan kemauan serta kebutuhan para penggunanya. Ritme yang berubah-ubah—dari tenang di pagi hari hingga riuh menjelang malam—justru menjadi cerminan bahwa kreativitas di Riau tumbuh secara organik.
Sumber: