Warning Keras Prabowo ke Pejabat! Korupsi Pasti Sengsarakan Rakyat, Siapa Tak Setia Silakan Mundur!
Presiden Prabowo Subianto - Anisha Aprilia - --
RIAU, DISWAY.ID - Presiden Prabowo Subianto kembali mengirimkan sinyal bahaya keras kepada seluruh jajaran pemerintahan, dari pusat hingga daerah. Dalam pengarahannya kepada Gubernur dan Kepala Daerah Papua di Istana Negara, Selasa, 16 Desember 2025, Presiden menegaskan komitmennya untuk memberantas tuntas praktik korupsi, penyelewengan, dan penyalahgunaan kekuasaan.
Menurut Prabowo, tindakan lancang mencari keuntungan pribadi atau kelompok dari kekayaan negara pada akhirnya selalu membawa konsekuensi yang sama: penderitaan langsung bagi masyarakat. Inilah alasan utama mengapa korupsi menjadi musuh bersama yang harus dimusnahkan.
“Korupsi dan penyelewengan di ujungnya selalu menyengsarakan rakyat kita semua,” tegas Prabowo. Pernyataan ini menegaskan filosofi pemerintahan: kekayaan negara adalah milik rakyat dan harus dikelola semata-mata untuk kesejahteraan publik.
Tidak Ada Toleransi! Pejabat yang Nakal, Siap-siap Dicopot!
Presiden Prabowo memastikan bahwa pemerintah akan terus menegakkan hukum secara tegas terhadap semua bentuk penyalahgunaan wewenang di lingkungan pemerintahan. Ia memberikan ultimatum yang tidak ambigu: tidak akan ada toleransi bagi pejabat yang terbukti tidak mampu menjalankan tugas dan amanah yang diberikan rakyat.
Kepala Negara bahkan mempersilakan pejabat yang tidak sanggup atau tidak setia pada rakyat untuk segera angkat kaki dari jabatannya. Ultimatum ini disampaikan dengan penekanan yang kuat, menunjukkan keseriusan penuh dalam upaya menciptakan pemerintahan yang bersih.
“Tegas saya sampaikan, tanpa memandang bulu, tanpa melihat partai, suku, agama, ras, siapa pun yang tidak setia menjalankan tugas kepada rakyat, saya persilakan berhenti dari jabatan pengabdian,” ujar Presiden. Pesan ini sangat jelas, tindakan tegas akan dilakukan secara adil tanpa memandang latar belakang politik, suku, agama, maupun ras. Integritas dan kesetiaan kepada rakyat adalah satu-satunya tolok ukur yang berlaku.
Korupsi Adalah Beban Berat Kehidupan Rakyat
Mengapa korupsi begitu ditekankan oleh Presiden? Karena korupsi bukan sekadar tindakan pencurian, melainkan perampasan hak-hak dasar rakyat. Ketika dana negara dikorupsi, yang hilang adalah:
- Dana untuk pembangunan sekolah dan fasilitas pendidikan.
- Anggaran untuk perbaikan rumah sakit dan peningkatan pelayanan kesehatan.
- Modal untuk infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan irigasi yang dibutuhkan petani.
Setiap penyelewengan memperberat beban kehidupan rakyat, memperlambat pemerataan pembangunan, dan memperburuk kesenjangan sosial. Oleh karena itu, bagi Prabowo, melawan korupsi adalah bentuk pembelaan terhadap rakyat kecil.
Presiden menyoroti bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam dan sumber daya yang sangat besar. Kekayaan ini, jika dikelola dengan jujur dan cerdas, harusnya bisa membawa Indonesia menjadi negara makmur dan menyejahterakan seluruh penduduknya. Namun, praktik korupsi selalu menjadi penghambat terbesar bagi tercapainya cita-cita tersebut.
Pemerintahan Bersih Kunci Utama Kesejahteraan Merata
Prabowo menegaskan, pemerintahan yang bersih, profesional, dan bertanggung jawab adalah kunci utama untuk mencapai tujuan nasional. Dengan pemerintahan yang berintegritas, kekayaan negara dapat dikelola dengan baik dan dimanfaatkan secara penuh untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya segelintir elite.
Visi ini membutuhkan komitmen total dari seluruh aparatur negara. Presiden mengajak para pemimpin daerah untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas dan moralitas, memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil selalu berorientasi pada kepentingan publik. Pemerintahan yang akuntabel akan mempercepat realisasi janji-janji pembangunan, mulai dari swasembada pangan, swasembada energi, hingga pemerataan ekonomi di seluruh pelosok negeri.
Ancaman pemecatan tanpa pandang bulu ini berfungsi sebagai pengingat keras bagi pejabat. Kini, saatnya para pemimpin membuktikan kesetiaan mereka kepada rakyat dan negara, bukan kepada kepentingan pribadi atau golongan. Transparansi dan integritas adalah harga mati dalam era kepemimpinan baru ini. - Anisha Aprilia -
Sumber: