PLN EPI Cetak Kinerja Positif, Jadi Pilar Ketahanan Energi Nasional Berkat Efisiensi dan Inovasi

PLN EPI Cetak Kinerja Positif, Jadi Pilar Ketahanan Energi Nasional Berkat Efisiensi dan Inovasi

PLN EPI mencetak laba Rp2,24 triliun berkat efisiensi biaya dan inovasi bisnis, memperkuat peran sebagai pilar ketahanan energi nasional--

RIAU.DISWAY.ID – Kinerja moncer kembali dibukukan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) sepanjang tahun 2024. Di tengah tantangan harga energi global yang fluktuatif, subholding milik PLN ini mencatat laba bersih hingga Rp2,24 triliun, memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain kunci dalam menjaga pasokan Energi Primer nasional.

Efisiensi Dorong Kinerja

PLN EPI membukukan pendapatan sebesar Rp41,91 triliun selama 2024, naik lebih dari dua kali lipat dibanding 2023. Lonjakan ini terjadi seiring strategi efisiensi biaya yang berhasil diterapkan secara menyeluruh, terutama di lini logistik dan rantai pasok energi.

Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menjelaskan keberhasilan ini tidak semata-mata datang dari kenaikan penjualan gas atau batu bara saja, tetapi juga berkat langkah perusahaan dalam menekan biaya operasional tanpa mengorbankan keandalan suplai energi.

“Kami terus melakukan optimalisasi biaya, baik dari sisi transportasi maupun distribusi energi. Efisiensi menjadi kunci kami menjaga profitabilitas sekaligus mendukung stabilitas pasokan energi nasional,” ujar Rakhmad.

Ketahanan Energi Jadi Fokus

Tak hanya mencetak laba, PLN EPI juga memegang peran penting dalam memperkuat ketahanan energi Indonesia. Perusahaan menjadi salah satu pilar utama dalam penyediaan energi primer bagi pembangkit listrik PLN, yang berujung pada kestabilan pasokan listrik nasional.

Menurut Rakhmad, kebutuhan energi primer yang stabil menjadi semakin vital di tengah percepatan pembangunan infrastruktur dan kebutuhan industri. “Energi primer ibarat bahan baku vital. Tugas kami adalah memastikan pasokannya terjaga, sehingga keandalan listrik tetap terjamin,” tegasnya.

Bisnis Beyond kWh Terus Bertumbuh

Menariknya, selain bisnis inti gas dan batu bara, PLN EPI juga menunjukkan kinerja positif di sektor beyond kWh. Tahun 2024, lini usaha ini berhasil menyumbang pendapatan Rp6,11 triliun, naik 20 persen dibandingkan 2023.

Kontribusi bisnis beyond kWh mencakup jasa transportasi batu bara, perdagangan batu bara, hingga penyediaan layanan logistik energi. Rakhmad menilai lini ini semakin penting sebagai sumber diversifikasi pendapatan perusahaan, sekaligus modal menghadapi perubahan peta energi di masa depan.

“Dengan model bisnis yang semakin terintegrasi, kami ingin memastikan PLN EPI tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh di era transisi energi,” tambahnya.

EBITDA Meroket

Kinerja keuangan PLN EPI semakin diperkuat dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp3,64 triliun sepanjang 2024. Angka ini melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan capaian tahun 2022 yang hanya Rp1,35 triliun. Dibanding 2023 pun, EBITDA tercatat tumbuh sekitar 50 persen.

Menurut Rakhmad, EBITDA yang tinggi menjadi indikator penting bahwa PLN EPI memiliki fondasi bisnis yang sehat, sehingga mampu menghadapi tantangan sektor energi, termasuk fluktuasi harga komoditas global.

Siap Dukung Energi Bersih

Melangkah ke depan, PLN EPI tidak hanya ingin menjadi andalan dalam suplai gas dan batu bara. Perusahaan juga mulai memperkuat peran dalam mendukung transisi energi bersih, seperti biomassa, LNG, hingga integrasi energi baru terbarukan (EBT).

“Kami memiliki peran strategis dalam mengawal transisi energi nasional. Ke depan, kami ingin memastikan kontribusi nyata dalam mewujudkan bauran energi yang lebih hijau,” pungkas Rakhmad.

Dengan fondasi bisnis yang semakin solid dan komitmen pada inovasi, PLN EPI optimistis mampu terus menjadi penopang ketahanan energi Indonesia, sekaligus motor penggerak transformasi sektor energi ke arah yang lebih berkelanjutan. (*)

Sumber: