PLN EPI Ajak Generasi Muda Siapkan Diri Hadapi Transisi Energi Nasional

PLN EPI ajak generasi muda terlibat dalam transisi energi bersih sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.--
Intinya:
- PLN EPI dorong generasi muda ikut terlibat dalam transisi energi bersih demi masa depan ketahanan energi Indonesia.
- RUPTL 2025–2034 targetkan 76% pembangkit berasal dari energi terbarukan seperti surya, angin, hidro, panas bumi, dan bioenergi.
- Biomassa jadi energi alternatif menjanjikan, dengan potensi hingga 130 juta ton per tahun dari limbah pertanian, industri, dan hutan energi.
RIAU, DISWAY.ID - – Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Rakhmad Dewanto, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi perubahan besar di sektor energi. Menurutnya, transisi menuju energi bersih harus berjalan seimbang dengan upaya menjaga ketahanan energi nasional.
Hal itu ia sampaikan dalam CNN Indonesia Leadership Forum bertajuk “Responding to Challenges: Building Young Leaders for Indonesia’s Future” di Auditorium Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Selasa (9/9).
Transisi Energi Butuh Proses
“Ke depan, arah kita jelas menuju energi baru terbarukan. Namun, peralihan ini tidak bisa instan. Energi fosil tetap diperlukan, meski porsinya akan berkurang secara bertahap,” ujar Rakhmad.
Ia menjelaskan, dinamika energi global saat ini menuntut negara tidak hanya fokus pada isu keberlanjutan, tetapi juga memperkuat kemandirian energi. “Negara-negara di dunia berlomba mengamankan pasokan energi mereka. Kemandirian energi yang sering disampaikan Presiden bukan sekadar slogan, tapi realitas,” katanya.
Prediksi Permintaan Energi Global
Rakhmad menilai permintaan minyak global diperkirakan mencapai puncak pada akhir 2030-an, sementara batu bara mulai menurun. Namun di Indonesia, kebutuhan batu bara masih stabil karena pertumbuhan konsumsi energi dan faktor keterjangkauan biaya listrik. Adapun gas diprediksi terus tumbuh hingga 2050, termasuk lewat penerapan teknologi carbon capture dan cofiring hidrogen.
Di sisi lain, biomassa disebut sebagai energi alternatif netral karbon yang menjanjikan. “Potensi biomassa dari limbah pertanian, industri, dan hutan tanaman energi di Indonesia bisa mencapai 130 juta ton per tahun,” jelas Rakhmad.
Langkah Strategis PLN EPI
Saat ini, PLN EPI mengelola hampir 100 juta ton batu bara, sekitar 1.400 juta kaki kubik gas dan LNG per hari, 4 juta kiloliter BBM, serta mengembangkan bioenergi dengan target 3 juta ton biomassa. Perusahaan juga membangun ekosistem biomassa melalui kerja sama dengan mitra lokal maupun pasar ekspor, sekaligus mengembangkan digitalisasi rantai pasok biomassa.
Rakhmad menambahkan, dalam peta jalan RUPTL PLN 2025–2034, sekitar 76 persen pembangkit direncanakan berasal dari energi terbarukan, seperti angin, surya, panas bumi, hidro, dan bioenergi. Sementara itu, gas tetap menjadi penyeimbang dan batu bara diarahkan untuk pembangkit mulut tambang.
Peran Generasi Muda
Menurutnya, peluang itu harus dimanfaatkan generasi muda untuk mengembangkan inovasi. “Karyawan PLN EPI 40 persen berasal dari generasi muda. Dengan keberagaman latar belakang, mereka punya modal besar untuk menghadirkan ide-ide segar dan teknologi baru,” pungkasnya.
Forum tersebut juga menghadirkan Menteri Koperasi RI Ferry Juliantono, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., serta Direktur CNN Indonesia Desi Anwar dengan moderator Alfian Rahardjo. (*)
Sumber: