Harga Sawit Riau Naik Lagi! Petani Swadaya Senyum Lebar Jelang Akhir Tahun

Ilustrasi Kelapa Sawit - Mediacenter.riau ---
RIAU, DISWAY.ID - Kabar baik datang untuk petani kelapa sawit di Provinsi Riau. Harga tandan buah segar (TBS) sawit mitra swadaya kembali mengalami kenaikan pada periode 15–21 Oktober 2025. Kenaikan ini membawa angin segar bagi petani yang sempat khawatir dengan fluktuasi harga beberapa bulan terakhir.
Kenaikan Harga TBS Sawit Riau Capai 1,16 Persen
Berdasarkan hasil rapat penetapan harga yang digelar Dinas Perkebunan Provinsi Riau bersama tim penetapan harga pada Selasa (14/10/2025), harga TBS sawit umur 9 tahun naik sebesar Rp42,30 per kilogram atau sekitar 1,16 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Dengan kenaikan ini, harga pembelian TBS petani swadaya ditetapkan sebesar Rp3.698,50 per kilogram dan berlaku untuk satu minggu ke depan. Sementara itu, harga cangkang sawit ditetapkan sebesar Rp23,06 per kilogram dan berlaku selama satu bulan.
Harga CPO Jadi Faktor Utama Kenaikan
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Dr. Defris Hatmaja, SP, M.Si, menjelaskan bahwa kenaikan harga TBS minggu ini dipengaruhi oleh naiknya harga crude palm oil (CPO) di pasar. “Sebagaimana kita ketahui bersama, harga TBS mitra swadaya mengalami kenaikan. Kenaikan minggu ini lebih disebabkan oleh faktor naiknya harga CPO,” ungkap Defris.
Ia menegaskan, tim penetapan harga terus memperbaiki tata kelola agar kebijakan harga yang diambil sesuai dengan regulasi dan memberikan keadilan bagi petani maupun perusahaan mitra. “Membaiknya tata kelola penetapan harga ini merupakan upaya serius dari seluruh pemangku kepentingan yang didukung Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Harapannya, komitmen ini mampu meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Indeks K dan Harga CPO Meningkat
Pada periode penetapan kali ini, indeks K digunakan sebesar 92,83 persen. Harga penjualan CPO naik Rp290,75 per kilogram dari minggu lalu, sementara harga kernel turun Rp322,88 per kilogram. Untuk perusahaan yang tidak melakukan penjualan, penetapan harga tetap mengikuti rata-rata tim sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8.
“Harga rata-rata CPO di KPBN pada periode ini tercatat Rp14.825,25 per kilogram, sedangkan harga kernel di KPBN mencapai Rp13.353,00 per kilogram,” jelas Defris. Meski harga kernel mengalami penurunan, kenaikan signifikan di CPO membuat harga TBS secara keseluruhan tetap meningkat.
Daftar Lengkap Harga TBS Sawit Riau Minggu Ini
Berikut daftar harga TBS kelapa sawit mitra swadaya di Riau untuk periode 15–21 Oktober 2025:
- Umur 3 tahun: Rp2.864,16/kg
- Umur 4 tahun: Rp3.194,08/kg
- Umur 5 tahun: Rp3.427,46/kg
- Umur 6 tahun: Rp3.559,43/kg
- Umur 7 tahun: Rp3.639,75/kg
- Umur 8 tahun: Rp3.683,77/kg
- Umur 9 tahun: Rp3.698,50/kg
- Umur 10–20 tahun: Rp3.660,30/kg
- Umur 21 tahun: Rp3.598,96/kg
- Umur 22 tahun: Rp3.528,23/kg
- Umur 23 tahun: Rp3.447,79/kg
- Umur 24 tahun: Rp3.386,85/kg
- Umur 25 tahun: Rp3.336,89/kg
Selain itu, indeks K ditetapkan pada angka 92,83 persen dengan harga CPO Rp14.921,00 per kilogram dan harga kernel Rp13.847,12 per kilogram. Nilai sisa cangkang mencapai Rp23,06 per kilogram.
Dampak Positif bagi Petani Sawit
Kenaikan harga TBS ini memberikan harapan baru bagi petani sawit di Riau yang menggantungkan penghasilan dari hasil panen. Dengan harga mendekati Rp3.700/kg, petani bisa mendapatkan margin lebih baik setelah sempat tertekan akibat fluktuasi harga global.
Menurut beberapa pengamat perkebunan, tren kenaikan harga sawit ini diprediksi berlanjut hingga akhir tahun seiring meningkatnya permintaan CPO di pasar internasional dan membaiknya tata niaga domestik. Jika kondisi ini berlanjut, Riau sebagai produsen sawit terbesar di Indonesia akan semakin kuat menopang ekonomi daerah.
Harapan ke Depan
Dinas Perkebunan Riau berharap momentum kenaikan harga sawit ini dapat menjadi motivasi bagi petani untuk terus meningkatkan kualitas produksi. Pemerintah daerah juga berkomitmen memperkuat sistem penetapan harga agar transparan, adil, dan berkelanjutan.
Dengan tata kelola yang semakin baik, dukungan dari pemerintah, dan tren harga global yang positif, petani sawit Riau punya alasan kuat untuk optimistis menatap masa depan sektor perkebunan mereka. (*)
Sumber: