PANIK! Harga Cabai Merah Riau Meledak Tembus Rp 150 Ribu/Kg, Pasokan Dari Sumatra Lumpuh Total Dihantam Banjir
Harga cabai merah di Riau melonjak gila-gilaan sentuh Rp 150 ribu/Kg akibat pasokan dari Sumatra Utara-Barat lumpuh karena banjir! Pemprov Riau langsung 'jemput' cabai dari Jawa.--
RIAU, DISWAY.ID — Para ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner di Provinsi Riau kini menahan napas! Komoditas cabai merah mengalami lonjakan harga yang benar-benar membuat geger. Harga cabai merah di pasaran terpantau sudah menyentuh level fantastis, yaitu mencapai Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu per kilogram. Kenaikan harga gila-gilaan ini terjadi akibat gangguan fatal pada rantai pasokan utama.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Menengah Riau, Taufiq OH, tidak menampik kondisi mencekam ini. Ia memastikan bahwa akar masalah kenaikan harga cabai merah yang melambung tinggi ini terletak pada bencana alam yang menghantam wilayah pemasok utama Riau. Daerah-daerah penghasil cabai krusial, seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan juga Aceh, kini sedang lumpuh total dilanda bencana banjir besar.
"Harga cabai merah di Riau sudah naik. Di beberapa pasar di Pekanbaru harganya sudah mencapai Rp140-150 ribu per Kg. Ini akibat daerah penghasil cabai sedang dilanda bencana sehingga pasokan berkurang," kata Taufiq OH di Pekanbaru, Senin. Anjloknya pasokan dari sentra produksi utama di Sumatra ini membuat Riau mengalami krisis ketersediaan dan lonjakan harga yang tidak terhindarkan.
Operasi 'Jemput Cabai' Skala Besar: Riau Lirik Stok Melimpah dari Pulau Jawa!
Pemerintah Provinsi Riau tidak tinggal diam melihat harga cabai merah yang tak terkendali dan mengancam inflasi daerah. Sebagai upaya antisipasi cepat terhadap ketersediaan cabai merah dan menekan harga yang terus meroket, Pemprov Riau mengambil langkah radikal: mendatangkan cabai merah dari luar Pulau Sumatera! Ini adalah upaya penyelamatan pasokan yang sangat mendesak.
Taufiq OH mengungkapkan bahwa pihaknya kini tengah bergerak cepat. Mereka sudah melakukan koordinasi intensif dengan daerah penghasil cabai raksasa di Pulau Jawa. Fokus utama koordinasi ini tertuju pada dua provinsi produsen besar, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tujuannya tunggal: meyakinkan daerah-daerah tersebut untuk segera mengirimkan stok cabai merah dalam jumlah signifikan ke Riau.
"Saat ini kami sedang terus berkoordinasi dengan daerah penghasil cabai seperti dari Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk dapat mengirim cabai merah ke Riau," sebutnya. Langkah ini diproyeksikan menjadi solusi tercepat dan paling efektif untuk mengisi kekosongan pasokan yang ditinggalkan oleh wilayah-wilayah Sumatra yang sedang dilanda bencana.
Target Ganda: Stabilisasi Harga dan Jaminan Ketersediaan Bahan Pokok
Langkah impor cabai dari Jawa ini memiliki target ganda yang sangat strategis. Pertama, upaya ini jelas bertujuan untuk menekan harga cabai merah di Riau agar kembali ke level yang lebih wajar dan stabil. Kedua, dan tidak kalah penting, langkah ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan bahan pokok lainnya di Riau tetap terjaga, khususnya cabai merah itu sendiri.
Pemerintah Provinsi Riau memahami betul bahwa stabilitas harga dan pasokan pangan adalah kunci ketenangan masyarakat. Krisis pasokan yang terjadi saat ini berpotensi memicu kepanikan dan inflasi yang lebih luas, sehingga respons cepat dan terukur menjadi keharusan. Taufiq OH menegaskan komitmen mereka: "Selain agar harganya kembali stabil, kami juga berupaya agar ketersediaan bahan pokok di Riau seperti cabai merah tetap terjaga," ujarnya.
Koordinasi yang dilakukan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur menunjukkan keseriusan Pemprov Riau dalam menggunakan jalur logistik alternatif demi kepentingan masyarakat Riau. Keberhasilan upaya mendatangkan cabai ini akan menjadi penentu apakah Riau mampu meredam gejolak harga pangan yang kini terjadi di tengah krisis pasokan regional.
Imbauan Penting: Jangan Panik! Masyarakat Diminta Bijak Berbelanja
Di tengah upaya keras pemerintah mencari solusi pasokan cabai, Taufiq OH juga menyampaikan imbauan penting kepada seluruh masyarakat Riau. Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam berbelanja. Masyarakat tidak perlu melakukan aksi panic buying atau membeli bahan pokok dengan cara yang berlebihan. Sikap berlebihan dalam membeli bahan pokok hanya akan memperparah kelangkaan dan membuat harga semakin tidak terkontrol.
Imbauan ini disampaikan karena pemerintah meyakinkan masyarakat bahwa mereka akan terus bekerja tanpa henti untuk menjaga ketersediaan bahan pokok. Jaminan ketersediaan ini diharapkan dapat menghilangkan kekhawatiran masyarakat dan mencegah terjadinya penimbunan. "Dan kami himbau masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan atau membeli bahan pokok," imbaunya. Kolaborasi antara pemerintah dalam menjamin pasokan dan kesadaran masyarakat dalam berbelanja secara wajar adalah kunci utama untuk mengatasi krisis harga cabai merah yang sedang melanda Pekanbaru dan seluruh Riau. (*)
Sumber: