Kejutan Manis SEA Games Thailand! Senam Artistik Indonesia Borong 4 Medali, Target Emas Terlampaui!

Kejutan Manis SEA Games Thailand! Senam Artistik Indonesia Borong 4 Medali, Target Emas Terlampaui!

Atlet senam Indonesia beraksi di Sea Games 2025--

RIAU, DISWAY.ID - Anda harus tahu kabar membanggakan ini! Arena SEA Games Thailand 2025 menjadi saksi bisu kebangkitan luar biasa senam artistik Indonesia. Tim Merah Putih sukses menutup kiprah mereka dengan torehan fantastis. Mereka membawa pulang total satu medali emas, dua perak, dan satu perunggu—sebuah hasil yang jauh melampaui target awal Federasi Gimnastik Indonesia (FGI)!

Ketua Umum FGI, Ita Yuliati, menyebut capaian ini sebagai kejutan manis yang sangat menggembirakan. Ini bukan hanya sekadar hasil, melainkan penanda bahwa senam Indonesia sudah kembali ke jalur persaingan di level Asia Tenggara. Momentum kebangkitan ini menjadi bekal berharga menuju kompetisi yang lebih besar.

Medali emas yang sangat berharga itu dipersembahkan oleh Abiyurafi di nomor Men’s Horizontal Bars. Abiyurafi berhasil mencatatkan skor gemilang 13.400, bahkan berbagi podium tertinggi dengan atlet tuan rumah, Chuaisom Weerapat, yang mencatat nilai sama persis. Sementara itu, medali perak di nomor ini direbut oleh atlet Vietnam Dinh Phuong Thanh dengan skor 13.133.

Debutan Bersinar, Regenerasi Berjalan Baik!

Koleksi medali Indonesia semakin lengkap dengan tambahan dua perak dan satu perunggu. Dua medali perak tersebut datang dari:

* Aprizal Muhammad pada nomor Men’s Rings. Capaian ini menjadi "pecah telur" bagi Aprizal setelah bertahun-tahun berjuang keras.

* Satria Tri Wira Yudha di Men’s Parallel Bars. Satria mencatatkan prestasi yang istimewa karena ia merupakan debutan di ajang SEA Games!

Selain Satria, kejutan manis juga datang dari debutan wanita. Salsabilla Hadi Pamungkas menyumbangkan satu medali perunggu dari nomor Women’s Floor Exercise. Kehadiran para pendatang baru yang langsung menyabet medali ini menjadi bukti konkret bahwa program regenerasi atlet senam Indonesia berjalan sangat baik.

Ita Yuliati secara antusias memberikan komentarnya, “Hasil ini adalah kejutan yang menyenangkan. Abiyu di Kamboja hanya perak, sejak awal kami targetkan emas dan hari ini terbukti. Aprizal akhirnya pecah telur setelah bertahun-tahun berjuang. Satria dan Salsabila menunjukkan regenerasi berjalan baik.”

Emas dari Abiyurafi memang menjadi target utama FGI di Thailand. Namun, tambahan dua perak dan satu perunggu disebut Ita sebagai pencapaian bersejarah. Tim senam artistik putra Indonesia terakhir kali meraih medali emas SEA Games adalah pada tahun 2019 di Filipina, melalui Agus Prayoko di nomor Men’s Vault. Kemenangan Abiyurafi mengakhiri penantian panjang tersebut!

Pelatih Lokal Buktikan Kualitas di Tengah Dominasi Asing

Ada satu fakta menarik yang patut dibanggakan. Ita Yuliati menyoroti kualitas para pelatih lokal Indonesia yang mampu bersaing di kancah Asia Tenggara. Ini sangat kontras dengan negara-negara ASEAN lain yang cenderung mengandalkan pelatih asing.

"Semua negara ASEAN memakai pelatih asing, hanya Indonesia yang masih mengandalkan pelatih lokal. Hasil ini membuktikan mereka sangat mumpuni, tinggal butuh pembaruan teknik," tegas Ita. Ini adalah pengakuan luar biasa terhadap kompetensi pelatih-pelatih kita. Mereka membuktikan bahwa dengan passion dan program latihan yang tepat, pelatih lokal mampu menghasilkan juara di level regional.

Performa positif ini, menurut Ita, adalah hasil dari beberapa faktor kunci. Tim telah menjalani pelatnas yang lebih kondusif, didukung oleh program latihan intensif, serta mendapatkan pengalaman berharga melalui training camp di Rusia dan Jepang. Kombinasi antara coaching lokal yang kuat dan pengalaman internasional terbukti menjadi formula sukses.

Target Selanjutnya: Olimpiade Los Angeles 2028!

FGI tidak ingin cepat puas. Mereka menjadikan hasil SEA Games 2025 ini sebagai batu loncatan menuju target yang lebih ambisius: Olimpiade Los Angeles 2028!

Mulai tahun 2026, Pelatnas Cibubur akan dimanfaatkan secara penuh. Penataan peralatan bertaraf internasional akan dimulai Januari mendatang. Selain itu, FGI mendapatkan dukungan besar dari tokoh global. Presiden International Federation of Gymnastics, Morinari Watanabe, bahkan siap mengirimkan pelatih dari Jepang ke Indonesia. Kerjasama internasional ini merupakan bagian dari upaya masif FGI untuk meloloskan atlet-atlet terbaik ke ajang olahraga paling bergengsi di dunia.

Sumber: