Dua Korban Longsor di Agam Ditemukan, Brimob Polda Riau Terus Intensifkan Penyisiran
Kedua jenazah diketahui bernama Fany Rama Putri (31) dan putranya, Faris Al-Fatih (6), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia usai terseret arus banjir yang melanda area permukiman. - Abdullah Sani - --
RIAU, DISWAY.ID - Upaya pencarian korban banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat kembali membuahkan hasil. Tim Satuan Brimob Polda Riau yang tergabung dalam BKO Aman Nusa II berhasil menemukan dua jenazah di Kampung Kunyik, Kecamatan Palembayan. Kedua korban merupakan ibu dan anak yang sebelumnya terseret arus banjir di wilayah permukiman.
Temuan ini menambah daftar korban yang berhasil dievakuasi dari lokasi bencana. Meski kondisi medan menantang, personel Brimob tetap bergerak cepat untuk memastikan seluruh warga yang hilang dapat ditemukan.
Brimob Temukan Ibu dan Anak yang Terseret Arus
Dua korban tersebut diketahui bernama Fany Rama Putri (31) dan putranya, Faris Al-Fatih (6). Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah terseret arus kuat yang melanda permukiman mereka. Tim Brimob segera mengevakuasi jasad korban ke Musala Baitul Ikhlas TPA/MDA Jorong Subarang untuk penanganan lebih lanjut oleh pihak terkait.
Dansat Brimob Polda Riau, Kombes Pol I Ketut Gede Adi Wibawa, mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas tragedi ini. Ia menegaskan bahwa seluruh personel yang diterjunkan ke titik bencana bekerja tanpa henti demi membantu masyarakat.
"Dua korban kami temukan, ibu dan anak. Kami turut berduka cita atas korban yang ditemukan hari ini, total 6 yang kami evakuasi. Brimob hadir untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan memastikan keselamatan warga," ujar Kombes Ketut.
Penyisiran Masih Berlanjut di Titik-Titik Rawan
Ketut menjelaskan bahwa personelnya terus memperluas area penyisiran. Setiap laporan dari masyarakat langsung ditindaklanjuti agar waktu evakuasi tidak terbuang sia-sia. Menurutnya, kecepatan penanganan sangat penting ketika kondisi cuaca belum stabil.
Medan licin dan banyaknya material lumpur membuat pergerakan tim semakin sulit. Namun, hambatan itu tidak mengurangi semangat para petugas untuk mengefektifkan setiap upaya penyelamatan. Koordinasi antarunsur SAR pun terus diperkuat agar seluruh wilayah terdampak bisa dijangkau.
Hingga saat ini, Brimob Polda Riau masih menyisir sejumlah area terdampak banjir dan longsor. Mereka memastikan tidak ada rumah warga atau titik pemukiman yang terlewat.
Komitmen Brimob dalam Misi Kemanusiaan
Operasi kemanusiaan yang dilakukan Brimob menunjukkan keseriusan aparat dalam menangani bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Sumatera Barat. Dengan terus berpatroli, memantau arus banjir, dan mengevakuasi warga yang terdampak, Brimob memastikan kehadiran mereka memberikan rasa aman bagi masyarakat setempat.
Personel juga melakukan pengecekan lanjutan terhadap lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi longsor susulan. Upaya mitigasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko korban baru, terutama ketika hujan deras masih berpotensi turun.
Meski tekanan medan tinggi dan cuaca sulit diprediksi, tim gabungan tetap mengedepankan prosedur keselamatan. Mereka terus membangun komunikasi intens dengan warga agar setiap perkembangan di lapangan dapat ditangani secepat mungkin.
Evakuasi Jadi Prioritas Hingga Kondisi Aman
Situasi di Agam menunjukkan bahwa proses evakuasi harus dilakukan secara cepat dan terukur. Tim Brimob memastikan semua potensi korban sudah terdata dan seluruh area terdampak sudah disisir. Prioritas mereka saat ini adalah memastikan tidak ada lagi warga yang terjebak atau hilang setelah banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Operasi ini menegaskan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam penanganan bencana. Dengan kerja sama yang solid antara Brimob, tim SAR, dan masyarakat, proses pencarian dapat berjalan lebih efektif di tengah tantangan alam yang tidak bisa diprediksi. - Abdullah Sani -
Sumber: