Harga Cabai Merah Riau Tembus Rp180 Ribu/Kg! Siklon Tropis Langka ‘Senyar’ Bikin Komoditas Pangan Melonjak!

Harga Cabai Merah Riau Tembus Rp180 Ribu/Kg! Siklon Tropis Langka ‘Senyar’ Bikin Komoditas Pangan Melonjak!

Harga cabai merah di Riau melonjak gila-gilaan hingga Rp180.000/Kg!--

RIAU, DISWAY.ID - Warga Pekanbaru, Riau, kini harus menahan napas dalam-dalam saat berbelanja ke pasar. Gejolak harga komoditas pangan sedang mencapai titik didih. Dampak bencana alam beruntun, yaitu banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam tiga provinsi utama di Pulau Sumatera, telah memicu ketidakstabilan ekonomi regional yang signifikan. Pukulan terberat datang dari harga cabai merah yang kini meroket fantastis. Angka harganya bahkan menembus batas Rp180.000 per kilogram!

Lonjakan harga ekstrem ini jelas menjadi kabar buruk, bahkan bisa dibilang pukulan telak, bagi ibu rumah tangga. Elise Citrawati, seorang warga di daerah Panam, Pekanbaru, mengungkapkan kekhawatirannya yang mendalam. "Hari ini harga bahan dapur naik, cabai merah yang dari Sumbar sampai Rp180 ribu per kilogram," ujarnya pada Sabtu (29/11/2025). Ekspresi kekhawatiran ini mencerminkan betapa mencekiknya situasi yang dihadapi oleh konsumen.

Riau, khususnya Pekanbaru, memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pasokan cabai dari Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut). Ketergantungan ini membuat komoditas cabai menjadi yang paling rentan terhadap gangguan distribusi. Ketika bencana menghancurkan jalur logistik utama, pasokan otomatis terputus, dan harga langsung melesat tak terkendali.

Komoditas Lain Ikut Terdampak: Telur Ayam Juga Ikutan Naik Harga!

Gejolak harga ini sayangnya tidak berhenti pada cabai merah saja. Komoditas penting lain seperti telur ayam juga ikut merasakan dampaknya, meskipun kenaikannya tidak se-ekstrem cabai. Harga telur ayam kini terpantau mencapai Rp56.000 per papan. Angka ini naik dari harga normalnya yang berada di kisaran Rp52.000.

Rani, ibu rumah tangga lainnya di Pekanbaru, turut mengeluhkan situasi ini. Dia membenarkan bahwa kenaikan harga sayuran, daging, dan telur masih tergolong naik sedikit. Namun, dia juga menyoroti satu komoditas yang paling memusingkan. "Komoditi cabai ini yang harganya naik signifikan," kata Rani, menggarisbawahi cabai merah sebagai pemicu utama kegelisahan konsumen saat ini. Kenaikan harga cabai ini jauh melampaui kenaikan komoditas lain, sehingga daya beli masyarakat menjadi terancam.

SIKLON TROPIK LANGKA ‘SENYAR’ Jadi Biang Kerok di Balik Bencana dan Kenaikan Harga

Kenaikan harga yang begitu mencekik ini berakar kuat pada bencana masif yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak Senin (24/11/2025). Bencana ini bukan sekadar hujan biasa, melainkan dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem yang tergolong tidak biasa dan langka.

Data terkini dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumat (28/11/2025) sore mencatat tragedi kemanusiaan yang mengerikan. Bencana ini telah merenggut setidaknya 116 korban jiwa di Sumatera Utara. Selain itu, bencana memaksa ribuan orang mengungsi, dan yang paling krusial bagi perekonomian Riau, bencana juga telah menghancurkan jalur logistik utama yang menghubungkan Riau dengan sentra produksi cabai di Sumbar dan Sumut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan ilmiah di balik bencana ini. Fenomena cuaca ekstrem yang menyebabkan malapetaka ini adalah kemunculan Siklon Tropis Senyar. Siklon ini tergolong langka dan unik.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan bahwa Senyar terbentuk dari Bibit Siklon 95B di Selat Malaka pada Rabu (26/11/2025). Pembentukan ini langsung memicu hujan lebat yang intens di Aceh dan Sumatera Utara, kemudian memberikan dampak berupa hujan sedang hingga lebat ke Sumatera Barat dan Riau.

Ramdhani menegaskan, Senyar adalah fenomena yang tergolong tidak umum di perairan Selat Malaka. Bahkan, lebih langka lagi karena siklon ini sampai melintasi daratan. Fenomena cuaca langka ini memiliki kemiripan historis dengan kejadian Siklon Vamei pada tahun 2001. Siklon Vamei juga terbentuk di lintang yang sangat rendah, berdekatan dengan garis khatulistiwa, sama seperti Siklon Senyar.

Waspada Kenaikan Harga Berlanjut: Rantai Pasok Belum Pulih Sepenuhnya

Dengan jalur logistik utama yang belum pulih total dan risiko cuaca ekstrem yang masih mengintai, masyarakat perlu bersiap menghadapi potensi kenaikan harga pangan yang berkelanjutan. Keterlambatan pemulihan infrastruktur di Aceh, Sumut, dan Sumbar akan secara langsung memengaruhi stabilitas pasokan, terutama komoditas rentan seperti cabai. Pemerintah daerah di Riau, khususnya Pekanbaru, menghadapi tantangan besar untuk mencari alternatif pasokan cabai guna menekan inflasi. Jika tidak, harga Rp180.000 per kilogram cabai merah bisa menjadi level normal baru yang mencekik. Kondisi ini memerlukan intervensi cepat dan terkoordinasi dari otoritas terkait agar gejolak ekonomi regional dapat segera diredam, dan beban yang ditanggung oleh ibu rumah tangga bisa berkurang. - Abdullah Sani

Sumber: