JALUR SUMATERA UTARA ‘MENGGILA’! TNI-BNPB Gasak Longsor Maut, Akses Tarutung-Padang Sidempuan Mulai Terbuka!

JALUR SUMATERA UTARA ‘MENGGILA’! TNI-BNPB Gasak Longsor Maut, Akses Tarutung-Padang Sidempuan Mulai Terbuka!

Sejumlah kendaraan melintas jalur Tarutung-Sibolga di Dusun Sibalanga, Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Selatan. - Mediacenter.riau - --

RIAU, DISWAY.ID - Bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera Utara sempat membuat jalur vital Tarutung menuju Padang Sidempuan terputus total. Material longsor yang menimbun jalanan menciptakan situasi darurat, memisahkan masyarakat dan menghambat distribusi bantuan. Namun, ada kabar baik yang patut disimak! Upaya kolaboratif yang luar biasa antara Pemerintah Pusat dan Daerah, didukung penuh oleh TNI dan Polri, kini mulai membuahkan hasil nyata.

Akses darat yang sangat penting ini, menghubungkan Medan menuju Padang di Sumatra Barat, perlahan tapi pasti, mulai terbuka. Kolaborasi yang melibatkan Dinas Pekerjaan Umum, TNI, dan Polri ini menunjukkan keseriusan penuh dalam fase tanggap darurat bencana.

Alat Berat Turun Gunung: Pembukaan Akses Prioritas

Tim di lapangan tidak membuang waktu. Berdasarkan pantauan BNPB pada hari Senin (1/12), tepatnya di jalan lintas Tarutung kilometer 12, Dusun Bupayung, Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok hingga Batu Jomba, sejumlah besar alat berat dikerahkan untuk mempercepat pembukaan akses jalan. Selain alat berat, petugas juga berjibaku membersihkan material longsor secara semi-manual menggunakan sekop dan alat bantu lainnya.

Hasilnya sangat signifikan: kini 11 titik yang sebelumnya tertutup longsor sudah dapat dilalui. Meskipun masih dengan kecepatan terbatas dan hanya untuk jenis kendaraan tertentu, ini adalah langkah maju yang sangat besar! Sisanya, hanya tinggal beberapa titik yang ditargetkan pulih dalam waktu dekat.

Efek dari pembukaan jalur ini langsung terasa. Kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga mini sedan, kini dapat menjangkau lebih jauh dari jarak yang sebelumnya terisolasi. Ini artinya, masyarakat yang sebelumnya terjebak kini mulai mendapatkan akses, dan yang paling penting, kebutuhan logistik sudah dapat didistribusikan secara maksimal oleh pemerintah dan relawan.

Kunci Pemulihan: Akses Logistik ke Warga Terdampak

Kolaborasi untuk membuka akses prioritas juga terlihat di Jalur Tarutung-Sibolga. Pembukaan jalur ini membawa dampak nyata bagi warga maupun lintas sektor kementerian/lembaga. Jalur dari Tarutung-Sibolga kini sudah berhasil menembus Dusun Sibalanga Jae, tepat di depan Kantor Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Selatan.

Terbukanya akses ini adalah kunci utama. Setelah jalan terbuka, distribusi logistik kepada warga terdampak di pengungsian dapat dilengkapi sesuai kebutuhan. Selain itu, akses yang terjangkau ini memudahkan tim operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue - SAR) dalam menjalankan tugas vitalnya dengan armada yang lebih lengkap.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, PhD, menekankan pentingnya kolaborasi dan pemulihan akses ini. "Pembukaan jalur ini, baik Tarutung-Padang Sidempuan maupun Tarutung-Sibolga, adalah kunci agar bantuan bisa segera tersalurkan dan upaya pemulihan infrastruktur dasar, seperti listrik dan telekomunikasi, bisa berjalan cepat,” tegas Abdul Muhari dalam keterangan persnya, Senin (1/12/2025). Bahkan, pihak PLN kini dapat menjangkau wilayah lebih jauh untuk memulihkan jaringan listrik, membawa harapan agar kehidupan masyarakat segera kembali normal.

Meskipun Jalur Tarutung-Sibolga dan Tarutung-Padang Sidempuan belum sepenuhnya pulih total, tim di lapangan tidak henti berupaya memulihkan akses secara terpadu. Hal ini dilakukan demi memaksimalkan penanganan darurat bencana.

Helikopter dan Prajurit Darat Dikerahkan Menjangkau Titik Sulit

Prioritas utama penanganan darurat ini, sesuai arahan Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, SSos, MM, adalah memastikan akses logistik menjangkau seluruh wilayah terdampak, terutama yang masih terisolasi.

BNPB tidak hanya mengandalkan jalur darat yang sedang dibuka. Mereka mengerahkan kekuatan penuh untuk mencapai wilayah yang masih terisolasi akibat longsor. Caranya? Dengan menggunakan jalur udara dan jalur ekstrem darat:

  • 5 Helikopter: BNPB dan TNI AD mengerahkan lima helikopter pengangkut logistik yang terbang dari Bandara Sisingamangaraja XII, Silangit, menuju titik-titik yang belum terjangkau. Ini adalah solusi tercepat untuk mengirim bantuan ke lokasi terpencil.
  • Pasukan Darat Ransel: Selain helikopter, BNPB mengerahkan prajurit darat dari TNI dan Polri. Pasukan ini membawa bantuan logistik menembus titik longsor dengan cara berjalan kaki, membawa ransel penuh bantuan di punggung mereka untuk mencapai masyarakat yang terjebak.

“Bergerak juga pasukan TNI membawa logistik dengan ransel di punggung untuk membantu masyarakat yang terjebak di jalur Tarutung menuju Sibolga dan wilayah lainnya,” ungkap Kepala BNPB, Suharyanto, pada Minggu (30/11). Dia menambahkan bahwa "tinggal ada beberapa desa yang mulai berangsur-angsur pulih.”

Berbagai upaya kolaboratif ini menjadi fokus utama Pemerintah, memastikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam fase tanggap darurat hingga pemulihan total. Pemerintah berkomitmen penuh untuk terus memberikan dukungan dari berbagai sektor melalui sinergi terpadu dalam percepatan penanganan bencana hidrometeorologi yang menguji ketahanan Sumatera Utara ini.

Kini, Anda bisa melihat bahwa meskipun bencana menghantam keras, kecepatan dan kolaborasi Pemerintah, TNI, dan Polri berhasil membuka jalan harapan bagi ribuan masyarakat di Sumatera Utara. (*)

Sumber: