Brimob Tembus 11 Titik Longsor di Agam, Selamatkan 1.500 Warga yang Terisolir Sepekan
Brimob menembus 11 titik longsor di Agam untuk menyelamatkan 1.500 warga yang terisolir tanpa listrik, air, dan makanan selama hampir sepekan.--
RIAU, DISWAY.ID - Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membuat ribuan warga terjebak tanpa akses selama hampir seminggu. Kampung Tamtaman di Kecamatan Palembayan menjadi salah satu titik paling terdampak karena seluruh jalur keluar tertutup material longsor. Kondisi semakin buruk karena listrik padam, air bersih tidak mengalir, dan pasokan makanan benar-benar habis.
Namun, pada Rabu (3/12/2025), harapan itu akhirnya muncul. Sebuah tim gabungan dari Brimob Polda Riau dan Brimob Polda Sumatera Barat bergerak cepat menembus medan ekstrem, membawa bantuan, serta alat berat untuk membuka akses yang terputus.
Tim Brimob Kerahkan Alat Berat, Tembus Jalur Vital Palembayan–Silungkang
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto menjelaskan bahwa tim menghadapi medan terjal yang dipenuhi material longsor. Total ada 11 titik longsor besar yang sepenuhnya menutup jalur penghubung Palembayan menuju Nagari Silungkang, hingga ke arah Bukittinggi.
Untuk membuka kembali akses, Brimob Polda Riau menurunkan ekskavator yang bekerja tanpa henti selama dua hari. Langkah ini menjadi penentu karena jalan yang ambruk dan tertutup lumpur tebal membuat kendaraan mustahil melintas.
Namun alat berat hanya mampu mencapai sebagian ruas. Di titik tertentu, lumpur menimbun aspal hingga setinggi lutut. Tim akhirnya turun langsung, berjalan kaki sejauh 2 kilometer menembus ceruk lumpur demi memastikan jalur itu benar-benar bisa dilewati.
Perjalanan Ekstrem Demi Menjangkau Warga
Perjalanan tidak berhenti setelah keluar dari area lumpur. Tim melanjutkan misi dengan berjalan kaki kembali sejauh 3 kilometer menuju perkampungan di bawah kaki bukit. Medan yang mereka lalui penuh bebatuan, licin, dan rawan runtuhan susulan.
Misi penyelamatan ini dipimpin para pejabat utama, mulai dari Dansat Brimob Polda Sumbar Kombes Lukman, Dansat Brimob Polda Riau I Ketut Gede Adi Wibawa, Kabid Dokkes Polda Riau Kombes Wahono, hingga Kombes Anom yang memastikan manuver lapangan berjalan cepat dan tepat.
Akses Akhirnya Terbuka, 1.500 Warga Sambut Brimob dengan Tangis Haru
Pada siang hari di tanggal yang sama, alat berat akhirnya menembus titik terakhir. Empat jorong yang sempat terisolir—Gumarang I, Gumarang II, Silungkang, dan Tamtaman—kembali terhubung.
Lebih dari 1.500 warga menyambut kedatangan tim gabungan itu dengan haru. Salah seorang warga, Vivi, mengungkapkan betapa sulitnya kondisi mereka.
“Sudah hampir seminggu kami tidak tersentuh bantuan. Listrik mati, air tidak ada, makanan habis,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Bantuan Langsung Digelontorkan, Termasuk Kebutuhan Bayi dan Lansia
Setelah jalur terbuka, tim Brimob langsung mendistribusikan bantuan. Logistik diangkut menggunakan sepeda motor yang dimodifikasi dengan keranjang ganda agar bisa menjangkau area terdalam pemukiman.
Bantuan yang dibawa mencakup susu bayi, biskuit, popok, beras, mie instan, hingga susu kental manis. Semua diperuntukkan bagi lebih dari seribuan warga yang terjebak sejak bencana terjadi.
“Kami dari Brimob Polda Riau, Jambi, dan Sumbar membuka jalur untuk menjangkau warga yang benar-benar terisolir,” ujar Kombes Anom. Ia menegaskan bahwa upaya itu menjadi bukti nyata bahwa negara hadir saat masyarakat berada di titik paling sulit.
“Kami akan lanjut sampai semua titik bisa dilewati,” tegasnya.
Misi Kemanusiaan yang Masih Berlanjut
Sumber: