Polda Riau GEBER 290 Pasukan Elite (Brimob & Samapta) ke Sumbar, Kapolda: Kemanusiaan Harus Melampaui Garis!
Polda Riau kirim personel bantu penanganan banjir di Sumbar - Mediacenter.riau - --
RIAU, DISWAY.ID – Situasi darurat pascabencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sumbar) memicu respons kemanusiaan yang masif dari Kepolisian Republik Indonesia. Polda Riau menjadi yang terdepan dalam aksi cepat tanggap ini. Pada Sabtu (29/11/2025), sebanyak 290 personel elite yang terdiri dari anggota Brimob dan Samapta diberangkatkan dari Markas Polda Riau menuju Sumbar.
Apel pelepasan pasukan kemanusiaan ini langsung dipimpin oleh Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan. Kapolda Herry menegaskan bahwa momentum ini jauh melampaui sekadar pengiriman pasukan. Ini adalah manifestasi kemanusiaan yang tidak mengenal batas wilayah maupun yuridiksi administratif. Irjen Herry Heryawan mengirimkan pesan yang sangat kuat tentang komitmen Polri terhadap pelayanan publik.
“Bencana tidak mengenal batas administratif. Ketika saudara kita membutuhkan, negara harus hadir, dan Polri wajib melayani. Kemanusiaan harus melampaui garis yuridiksi,” tegas Kapolda Herry. Pernyataan ini menunjukkan bahwa keputusan pengiriman personel bukan berasal dari permintaan formal dari Polda Sumbar, melainkan didorong oleh empati dan kepedulian yang mendalam dari Polda Riau.
Kapolda Herry menegaskan, kesiapsiagaan Polri bukan hanya jargon semata. Informasi diterima, kekuatan segera dihitung, dan dalam hitungan jam pasukan tanggap darurat langsung diberangkatkan. “Inilah readiness Polri—siap kapanpun, dimanapun, untuk siapapun,” ujarnya, menggarisbawahi kecepatan dan ketanggapan institusi kepolisian dalam menghadapi krisis.
Logistik Canggih Dikerahkan: Dari Rantis SAR Hingga Internet Satelit Starlink!
Bantuan dari Polda Riau tidak hanya berupa personel terlatih, tetapi juga logistik pendukung berskala besar yang sangat dibutuhkan di lokasi bencana. Kapolda mengatakan, armada logistik yang dikerahkan mencakup berbagai peralatan canggih dan esensial untuk operasi penyelamatan dan pemulihan.
Pantauan di lokasi keberangkatan menunjukkan mobilisasi aset besar Polda Riau, meliputi:
- Kendaraan Personel: 5 bus Brimob dan 3 bus Ditsamapta.
- Peralatan Taktis: 4 truk peralatan Brimob, Rantis K-9 (kendaraan taktis anjing pelacak), Rantis SAR (kendaraan taktis Search and Rescue), dan truk Polairud.
- Dukungan Medis dan Vital: Ambulans Biddokkes (Bidang Kedokteran dan Kesehatan), mobil DVI (Disaster Victim Identification), dan yang sangat krusial, mobil water treatment (pengolahan air) dan mobil penghasil air bersih.
- Dukungan Logistik: Mobil tangki logistik BBM, dan beragam perlengkapan SAR seperti tenda medis, pelbet (tempat tidur lipat), dapur lapangan, genset (generator set), dan drone untuk pemantauan udara.
Yang paling menyorot perhatian adalah mobilisasi teknologi komunikasi modern. Polda Riau membawa perangkat komunikasi canggih, termasuk repeater, perangkat Vicon (Video Conference), HT Motorola, dan yang paling menjamin konektivitas di tengah bencana: internet satelit Starlink.
Ketersediaan Starlink ini sangat penting. Komunikasi sering menjadi titik lemah utama dalam penanganan bencana. Dengan membawa Starlink, Polda Riau memastikan koordinasi antarposko dan laporan perkembangan real time dapat berjalan tanpa hambatan, bahkan di daerah terisolasi akibat longsor yang merusak jaringan seluler konvensional.
Empat Prioritas Utama: Evakuasi Cepat Hingga Stabilisasi Distribusi Bantuan
Kapolda Herry Heryawan merincikan fokus utama dari operasi kemanusiaan yang akan dilakukan oleh 290 personel di Sumbar. Seluruh operasi difokuskan pada empat prioritas utama yang harus diselesaikan segera:
- Evakuasi Warga Terdampak: Memprioritaskan penemuan dan pemindahan warga yang terjebak atau berada di lokasi berbahaya ke tempat aman.
- Pembukaan Akses dan Pembersihan Material: Mempercepat pembukaan jalur dan pembersihan material longsoran ringan agar akses logistik segera pulih.
- Distribusi Bantuan Cepat: Memastikan logistik dan bantuan kemanusiaan tersalurkan dengan segera ke tangan masyarakat.
- Stabilisasi Keamanan: Menjaga keamanan penyaluran bantuan agar proses distribusi berjalan tertib dan tidak terjadi penjarahan atau hambatan.
Untuk mencapai efektivitas maksimal, Polda Riau memastikan seluruh langkah operasi ini terintegrasi. “Seluruh langkah kami kolaborasikan dengan Polda Sumbar, BPBD, BASARNAS, TNI, dan pemerintah daerah agar operasi berjalan efektif,” jelas Kapolda. Kolaborasi lintas instansi dan wilayah ini menjadi kunci sukses pemulihan pascabencana.
Komitmen Humanis dan Profesionalisme: Jaga Nama Baik Polda Riau
Kapolda Herry memberikan pesan penutup yang sarat makna kepada seluruh personel yang akan bertugas. Ia menekankan pentingnya profesionalitas, respons cepat, dan yang tak kalah penting, tindakan humanis di lapangan. Keselamatan warga yang dibantu, serta keselamatan aparat yang bertugas, menjadi prioritas utama.
“Riau mengirimkan kekuatan bukan karena diminta, tetapi karena kita peduli. Jaga nama baik Polda Riau dan laporkan perkembangan secara real time,” katanya. Pesan ini menekankan bahwa misi ini adalah panggilan kemanusiaan, dan setiap personel membawa nama baik institusi.
Polda Riau juga menunjukkan komitmen jangka panjang. Kapolda menegaskan, mereka akan terus memantau perkembangan situasi di Sumatera Barat secara berkelanjutan. Jika terjadi kebutuhan tambahan personel atau logistik yang mendesak, Polda Riau menyatakan kesiapannya untuk segera mengirimkan penguatan. “Semoga saudara-saudara kita di Sumbar diberi ketabahan, dan semoga kehadiran personel dari Riau dapat meringankan beban masyarakat,” tutupnya, menegaskan kembali peran Polri sebagai pelayan masyarakat yang selalu hadir di masa sulit. (*)
Sumber: