Polda Riau Gelar Operasi PETI Jelang Pacu Jalur 2025, Targetkan Penambang Emas Ilegal

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan - Istimewa ---
RIAU, DISWAY.ID - Menjelang gelaran budaya tahunan Pacu Jalur yang akan berlangsung pada 20–24 Agustus 2025 di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kepolisian Daerah (Polda) Riau resmi menggelar Operasi Khusus Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Mandiri Kewilayahan. Operasi dimulai pada Rabu, 30 Juli 2025, sebagai bagian dari upaya menjaga lingkungan sekaligus menata wajah daerah menjelang kedatangan tamu nasional dan internasional.
Siapa yang Terlibat dalam Operasi?
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan atau akrab disapa Herimen menjelaskan bahwa operasi ini dipimpin langsung oleh Wakapolda Riau, Brigjen Pol Andrianto Jossy Kusumo. Mereka turut didampingi jajaran pejabat utama Polda Riau dan melibatkan unsur TNI serta pemerintah daerah. Kolaborasi lintas instansi ini menunjukkan keseriusan penegakan hukum dan perlindungan lingkungan di Kuansing.
Apa Alasan Operasi PETI Diluncurkan?
Irjen Herry menegaskan bahwa keberhasilan Pacu Jalur tak hanya dilihat dari sisi budaya dan pariwisata, melainkan juga dari komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Terlebih, tahun ini Pacu Jalur dijadwalkan akan dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia serta sejumlah tokoh internasional.
"Wajah yang kita tampilkan harus bersih, tertib, dan menunjukkan komitmen kuat terhadap isu lingkungan," ujar Kapolda, Rabu (30/7/2025).
Dimana Fokus Penataan Lingkungan?
Fokus utama penataan lingkungan difokuskan di sepanjang aliran sungai yang menjadi lintasan utama Pacu Jalur. Sungai tersebut sebelumnya tercemar akibat aktivitas tambang emas ilegal yang merusak ekosistem dan mengganggu keindahan kawasan.
Kapolda mengingatkan masyarakat bahwa mencari nafkah tidak dilarang, asalkan sesuai regulasi. "Di Kuansing sudah tersedia Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR). Manfaatkan itu, jangan malah menambang di lokasi ilegal," tegasnya.
Apa Saja Fokus Utama Operasi PETI?
Setidaknya ada tiga fokus utama dalam operasi ini:
- Mengamankan wilayah dari aktivitas penambangan emas ilegal.
- Menjaga kebersihan sungai tempat berlangsungnya lomba Pacu Jalur.
- Menegakkan hukum secara adil dan transparan sebagai bagian dari keadilan sosial dan ekologis.
Operasi ini tidak hanya bersifat seremonial menjelang event, tetapi juga menjadi langkah awal transformasi pengelolaan sumber daya alam di Kuansing agar lebih berkelanjutan dan terstruktur secara legal.
Apa Pesan Moral di Balik Operasi Ini?
Kapolda Riau menekankan bahwa pembicaraan mengenai lingkungan hidup tidak bisa dilepaskan dari isu keadilan. Ia menyebut bahwa keadilan bukan hanya antarwarga, tetapi juga antara manusia dan alam.
"Maka, keduanya harus selaras agar tercipta harmoni di Riau," tandasnya.
Apa Harapan Jangka Panjangnya?
Dengan terselenggaranya Operasi PETI Mandiri Kewilayahan, diharapkan wilayah Kuansing tak hanya siap menyambut Pacu Jalur 2025 secara budaya, tetapi juga siap sebagai daerah yang lebih tertata dan bebas dari aktivitas tambang ilegal. Langkah ini menjadi sinyal kuat dari aparat dan pemerintah bahwa penegakan hukum terhadap perusakan lingkungan akan terus berlanjut, tidak hanya menjelang perhelatan besar, tetapi juga dalam kebijakan jangka panjang. (*)
Sumber: