Harga Sawit Riau Naik Jadi Rp3.348/Kg, Petani Swadaya Sambut Gembira!

Perkebunan Kelapa Sawit - Ilustrasi (Dok. Istimewa)--
RIAU.DISWAY.ID - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi RIAU kembali menunjukkan tren positif. Setelah sempat turun pada pekan sebelumnya, kini harga TBS untuk petani mitra swadaya kembali naik dan menyentuh angka Rp3.348,51 per kilogram. Kenaikan ini berlaku untuk periode 28 Mei hingga 3 Juni 2025 dan membawa angin segar bagi petani kelapa sawit di daerah tersebut.
Kenaikan TBS Capai 0,61 Persen
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja, menyampaikan bahwa kenaikan harga kali ini sebesar Rp20,46 per kilogram atau naik sekitar 0,61 persen dari periode sebelumnya.
"Harga pembelian TBS kelapa sawit petani mitra swadaya untuk periode satu minggu ke depan naik menjadi Rp3.348,51 per kilogram untuk kelompok umur 9 tahun," ujar Defris di Pekanbaru, Selasa (27/5/2025).
Harga CPO dan Kernel Ikut Menguat
Tidak hanya TBS, harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) juga mengalami peningkatan sebesar Rp47,48 per kilogram. Kabar baik lainnya, harga kernel atau inti sawit melonjak signifikan sebesar Rp223 per kilogram. Kenaikan ini menandakan adanya tren positif dalam pasar komoditas sawit nasional.
Petani Swadaya Berharap Tren Positif Berlanjut
Kabar baik ini tentu disambut dengan rasa optimistis oleh para petani kelapa sawit swadaya di Riau. Mereka berharap tren kenaikan harga ini bisa terus berlanjut dalam beberapa pekan ke depan.
"Kami sangat bersyukur harga sawit naik lagi. Semoga bisa bertahan atau bahkan naik terus. Ini penting untuk biaya operasional kebun dan kehidupan sehari-hari," kata Andi (43), petani swadaya di Kabupaten Pelalawan.
Penetapan harga TBS diperoleh dari hasil rapat tim yang melibatkan berbagai pihak, termasuk asosiasi petani, perusahaan, dan dinas terkait. Pergerakan harga CPO dan kernel di pasar internasional juga menjadi acuan utama dalam menentukan harga jual TBS petani.
Mitra Plasma Justru Mengalami Penurunan
Sayangnya, kondisi berbeda terjadi pada petani mitra plasma. Harga TBS untuk kelompok umur 9 tahun di sektor ini justru turun sebesar Rp23,60 per kilogram atau 0,70 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Dengan penurunan tersebut, harga TBS mitra plasma turun menjadi Rp3.363,58 per kilogram. Menurut Defris, turunnya harga kernel menjadi penyebab utama penurunan pada kelompok plasma.
"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa harga TBS yang ditetapkan oleh tim untuk mitra plasma mengalami penurunan," jelas Defris.
Stabilitas Harga Jadi Harapan Bersama
Meski ada selisih pergerakan antara petani swadaya dan plasma, pemerintah tetap berkomitmen menjaga keseimbangan dan stabilitas harga. Dinas Perkebunan Riau memastikan mekanisme penetapan harga tetap transparan dan adil bagi semua pihak.
Menurut data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), fluktuasi harga sawit sangat bergantung pada kondisi pasar global. Permintaan dari negara importir utama seperti India dan Tiongkok turut memengaruhi harga CPO dan kernel.
Di tengah tantangan ekonomi global, kenaikan harga sawit ini menjadi sinyal positif yang patut disyukuri. Para petani berharap pemerintah terus memantau perkembangan harga dan mengambil tindakan cepat apabila terjadi penurunan drastis.
Kenaikan harga TBS di Riau membawa harapan baru bagi petani swadaya, meskipun mitra plasma masih harus menghadapi penurunan harga. Diharapkan ke depan, tren positif ini terus berlanjut untuk mendorong kesejahteraan petani sawit secara menyeluruh di Indonesia. (*)
Sumber: