Dirut Pertamina Tinjau Zona Rokan, Pastikan Keandalan Operasi dan Dukung Target 1 Juta Barel

Dirut Pertamina Simon Mantiri tinjau Zona Rokan--
RIAU, DISWAY.ID – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, melakukan kunjungan kerja ke Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada Selasa, 29 Juli 2025. Didampingi oleh Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung implementasi inovasi dan teknologi dalam upaya meningkatkan produksi minyak nasional.
Blok Rokan dikenal sebagai salah satu blok migas terbesar di Indonesia. Dalam kesempatan ini, Simon dan jajaran direksi meninjau sejumlah proyek strategis yang tengah berjalan, termasuk Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) di Minas dan proyek Steam Flood di Duri.
PHR Terapkan Teknologi CEOR untuk Dongkrak Produksi
Kunjungan kerja diawali dengan peninjauan fasilitas CEOR Surfactant di Minas, Area A Stage-1. Teknologi ini memungkinkan injeksi cairan kimia berupa surfaktan ke reservoir guna meningkatkan faktor perolehan minyak (recovery factor) hingga 17–22 persen. Ini menjadi salah satu langkah inovatif PHR dalam mengoptimalkan potensi lapangan migas tua.
VP S-EOR Regional 1 PHR, Syaiful Maarif, menjelaskan bahwa injeksi perdana surfaktan PHR24 untuk proyek Balam South Simple Surfactant Flood (SSF) Pattern 353 telah dilakukan sebagai bagian dari tahap awal implementasi teknologi CEOR di lapangan tersebut.
“Proyek ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan berupa tambahan cadangan minyak di PHR. Selain itu, proyek ini juga mendukung penguatan ketahanan energi nasional melalui pengembangan formulasi dan pemanfaatan teknologi blending yang sepenuhnya berasal dari dalam negeri,” ujar Syaiful.
Steam Flood di Duri Jadi Strategi Jangka Panjang
Selanjutnya, jajaran direksi Pertamina meninjau proyek Steam Flood di Lapangan North Duri Development (NDD) A14. Proyek ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan Zona Rokan pasca alih kelola dari operator sebelumnya ke Pertamina.
Metode steam flood dijalankan dengan menginjeksikan uap ke dalam reservoir guna menurunkan viskositas minyak sehingga lebih mudah diproduksi. Proyek ini terbagi dalam dua tahap: tahap pertama mencakup 47 sumur produksi dan 15 sumur injeksi, sementara tahap kedua mencakup 34 sumur produksi dan 12 sumur injeksi.
“Dengan teknologi steam flood, kami berharap bisa mengoptimalkan cadangan migas yang masih besar di WK Rokan. Ini juga merupakan bentuk komitmen kami terhadap keberlanjutan produksi migas nasional,” ujar Oki Muraza.
Dukungan Manajemen untuk Produktivitas Perwira
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa kunjungan ke wilayah operasional adalah agenda rutin perusahaan. Tujuannya adalah memastikan kesiapan teknis sekaligus mempererat hubungan antara manajemen dan para pekerja Pertamina, yang disebut sebagai Perwira.
“Dalam mencapai target ketahanan energi nasional, sesuai visi Asta Cita Pemerintah, Pertamina terus berinovasi dan meningkatkan produksi. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya kami memastikan operasional berjalan optimal dan para Perwira termotivasi untuk memberikan kinerja terbaik,” kata Fadjar.
Dorong Target Produksi 1 Juta Barel per Hari pada 2030
Wakil Dirut Pertamina, Oki Muraza, menegaskan bahwa berbagai inisiatif teknologi yang dikembangkan PHR bertujuan mendukung pencapaian target nasional produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari pada 2030.
“Kita berharap dengan inovasi, kerja keras, dan kolaborasi solid, PHR dapat menjadi tulang punggung pencapaian target tersebut dan menjadi penghasil minyak nomor satu di Indonesia,” ucap Oki optimistis.
Kunjungan kerja direksi Pertamina ke Zona Rokan menjadi langkah penting dalam memastikan keberlanjutan operasi migas nasional. Melalui teknologi CEOR dan steam flood, Pertamina menunjukkan keseriusannya dalam mengejar target produksi dan menjaga ketahanan energi Indonesia di masa depan. (*)
Sumber: