Kapolda Riau Gencarkan Green Policing Saat Sertijab, Tegaskan Polri Harus Tinggalkan Warisan Hijau

Kapolda Riau tekankan Green Policing saat sertijab pejabat utama dan Kapolres - Mediacenter.riau - --
RIAU, DISWAY.ID - Bagaimana wajah baru Polri di tengah isu lingkungan dan pembangunan manusia? Itulah yang ditegaskan Kapolda Riau Irjen Pol Dr Herry Heryawan saat memimpin serah terima jabatan (sertijab) empat pejabat utama dan empat Kapolres di Aula Tribrata Polda Riau, Selasa, 15 Juli 2025. Di hadapan para perwira, ia mengingatkan bahwa polisi masa kini bukan hanya penegak hukum, tetapi juga agen perubahan sosial dan penjaga lingkungan lewat semangat “Green Policing.”
Regenerasi Polri Disertai Misi Lingkungan
Sertijab ini menindaklanjuti Surat Telegram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bernomor ST/1421-1425 tanggal 24 Juni 2025. Kapolda Riau menegaskan, mutasi ini bukan sekadar formalitas rotasi jabatan, tetapi bagian dari regenerasi organisasi Polri yang bertujuan menciptakan pemimpin baru yang adaptif dan berorientasi pelayanan masyarakat.
“Saat ini wajah baru Polri adalah semangat Green Policing, penguatan indeks pembangunan manusia, serta ketahanan pangan,” kata Irjen Herry, yang akrab disapa Herimen, dalam arahannya. Ia juga memberikan apresiasi kepada pejabat lama atas dedikasi mereka selama bertugas di Riau.
Kapolda Herry menekankan, setiap anggota Polri wajib meninggalkan warisan yang bermanfaat, bukan hanya bagi institusi, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan. “Kita harus meninggalkan jejak yang menginspirasi. Warisan kita adalah pendidikan, lingkungan yang bersih, dan generasi yang sehat,” tegasnya.
Green Policing: Bukan Sekadar Program Lingkungan
Menurut Kapolda Riau, Green Policing kini menjadi salah satu pilar penting dalam transformasi Polri. Selain penegakan hukum, polisi dituntut berperan aktif menjaga lingkungan. Terlebih, Provinsi Riau selama ini kerap menjadi sorotan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang memicu kabut asap lintas batas.
“Green Policing harus masif. Tunas pohon yang kita tanam hari ini adalah simbol dari tunas-tunas bangsa yang kita bina. Ini bukan sekadar program lingkungan, tapi investasi masa depan,” ujar Kapolda Herry penuh semangat.
Ia mengingatkan bahwa Polri harus menjadi garda terdepan dalam menghapus stigma Riau sebagai penghasil asap. Program berbasis pelestarian lingkungan ini kini menjadi prioritas utama institusi kepolisian di wilayah tersebut.
Detail Pergantian Jabatan di Lingkungan Polda Riau
Dalam sertijab tersebut, sejumlah pejabat utama Polda Riau mengalami pergantian. Kombes Pol Edwin Louis Sengka yang sebelumnya menjabat Kabid Propam Polda Riau, dimutasi menjadi Kapolresta Kendari (Polda Sultra), digantikan AKBP Harissandi yang sebelumnya Wadirresnarkoba Polda Sumsel.
Selain itu, Dirsamapta Polda Riau, Kombes Pol Raswin B Sirait, dipindah ke Polda Kalbar sebagai Dirreskrimum, dan digantikan Kombes Pol Syahrial M. Said. Sedangkan Kabid Labfor Polda Riau, AKBP Erik Rezakola, ditarik ke Puslabfor Bareskrim Polri, posisinya kini diisi oleh AKBP Ungkap Siahaan dari Polda Sumut.
Tak hanya pejabat utama, empat Kapolres di jajaran Polda Riau juga berganti. Kapolres Kuansing, AKBP Angga Febrian Herlambang, dipindahtugaskan menjadi Kapolres Dumai, posisinya kini diisi AKBP Raden Ricky Pratidiningrat.
Kapolres Dumai, AKBP Hardi Dinata, dimutasi ke Mabes Polri sebagai Kasubaggrenfaskon Bagrenlog Rojianstra Slog Polri. Sementara Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal Asri, bergeser menjadi Kasubbagpamkol Yanma Polri, dengan kemungkinan digantikan AKBP John Louis Letadara.
Terakhir, Kapolres Kampar, AKBP Mihardi Mirwan, dipindahkan ke Polda Metro Jaya sebagai Kabag Wasidik Ditreskrimum. Posisinya kini diisi AKBP Boby Putra Ramadan Sebayang.
Polisi Bukan Sekadar Penegak Hukum
Pergantian pejabat di tubuh Polda Riau ini diharapkan membawa energi baru, khususnya dalam memperkuat program Green Policing. Kapolda menegaskan bahwa menjadi polisi bukan hanya sekadar menjalankan tugas formal, tetapi meninggalkan jejak yang akan diingat generasi mendatang.
Dengan Green Policing sebagai wajah baru institusi, Polri di Riau diharapkan mampu menghapus stigma negatif terkait karhutla, sekaligus mendorong pembangunan manusia dan ketahanan pangan sebagai fondasi kemajuan daerah. (*)
Sumber: