BNN Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Sabu di Karimun, DPR: Harus Jadi Prioritas Nasional!

Tim gabungan BNN, TNI, dan Bea Cukai berhasil gagalkan penyelundupan 2 ton sabu dari jaringan Golden Triangle lewat KM Sea Dragon Tarawa (ANTARA)--
Pengungkapan Terbesar, Ancaman Narkoba Tak Bisa Dianggap Remeh
RIAU.DISWAY.ID - Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan TNI AL, Polri, dan Bea Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat dua ton di perairan Karimun, Kepulauan Riau. Operasi ini menjadi salah satu pengungkapan terbesar dalam sejarah Indonesia dalam perang melawan narkoba.
Anggota Komisi III DPR, Martin Tumbelaka, mengapresiasi kerja keras tim gabungan. Ia menekankan bahwa pemberantasan narkoba harus terus menjadi prioritas karena dampaknya sangat merusak generasi bangsa.
“Harus, karena narkoba sangat merusak dan mengancam generasi bangsa ke depan,” kata Martin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Pemberantasan Narkoba Masuk Astacita Prabowo
Martin menambahkan bahwa komitmen memberantas narkoba juga tercantum dalam agenda pembangunan nasional Astacita yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Pemberantasan narkoba merupakan salah satu poin penting dalam Astacita Bapak Presiden. Artinya ini menjadi prioritas bagi aparat penegak hukum untuk memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya,” tambahnya.
Enam Tersangka, Termasuk WNA Thailand
Dalam operasi yang dilakukan pada Kamis (22/5) sekitar pukul 15.30 WIB itu, tim gabungan menghentikan kapal motor Sea Dragon Tarawa yang dicurigai membawa narkoba. Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan total 67 dus berisi 2.000 bungkus sabu dalam kemasan teh merek Guanyinwang warna hijau.
Enam orang ditangkap, termasuk dua warga negara Thailand berinisial WP dan TL. Sementara empat lainnya adalah warga negara Indonesia, yakni HS, LC, FR, dan RH.
DPR Minta Proses Hukum Dilakukan Profesional
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dede Indra Permana Soediro, juga mengapresiasi pengungkapan ini dan meminta pengelolaan barang bukti dilakukan secara hati-hati dan transparan.
“Kami mengucapkan salam dari pimpinan DPR. Pesan kami kepada aparatur penegak hukum: jangan main-main dalam menjaga dan mengelola barang bukti yang jumlahnya sangat besar ini,” kata Dede saat berada di Batam, Senin (26/5/2025).
Dede juga meminta agar proses hukum dijalankan secara cepat dan profesional, dengan menjatuhkan hukuman maksimal kepada para pelaku.
“Proses penegakan hukum harus cepat, cermat, dan tepat. Para pelaku harus dijerat dengan pidana sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
BNN: Indonesia Masih Jadi Sasaran Jaringan Narkoba Internasional
Menurut data BNN tahun 2024, jumlah pengguna narkoba aktif di Indonesia mencapai lebih dari 3,6 juta orang. Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai pasar besar peredaran narkoba di Asia Tenggara.
Kepala BNN mengingatkan bahwa keberhasilan pengungkapan dua ton sabu ini hanya bagian dari upaya jangka panjang untuk memutus mata rantai jaringan narkoba internasional yang menyasar Indonesia.
Sinergi Jadi Kunci Utama
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa sinergi antara BNN, TNI, Polri, dan Bea Cukai dapat membuahkan hasil signifikan. Dukungan politik melalui program Astacita juga memperkuat posisi hukum dalam memberantas narkotika.
Sumber: