Rp757,8 Triliun untuk Pendidikan

Rp757,8 Triliun untuk Pendidikan

Ilustrasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026--

Kemendikdasmen 2025-2029 juga disusun untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045, yang berfokus pada pemerataan, inklusivitas, dan peningkatan kualitas pendidikan.

Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Agama (Kemenag) berkolaborasi lintas kementerian untuk membahas penyusunan skema induk renovasi sekolah yang terintegrasi.

Membangun Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045

Kolaborasi bersejarah ini bertujuan untuk menyatukan visi dan standar teknis dalam program perbaikan sarana dan prasarana.

Baik untuk sekolah umum di bawah naungan Kemendikdasmen maupun madrasah yang dikelola Kemenag.

Langkah ini diharapkan dapat mengatasi ketimpangan kualitas bangunan dan fasilitas penunjang belajar yang selama ini masih menjadi tantangan.

Kolaborasi lintas kementerian sebuah kerangka acuan yang akan menjadi pedoman bersama.

Agenda utama pembahasan mencakup standarisasi desain bangunan yang tahan gempa, kriteria fasilitas sanitasi layak, hingga spesifikasi infrastruktur yang siap mendukung digitalisasi pembelajaran. Gogot menambahkan pentingnya sinergi ini untuk efisiensi dan efektivitas.

"Ini bukan lagi soal sekolah kami atau madrasah mereka. Ini tentang masa depan anak bangsa. Keselamatan dan kenyamanan siswa adalah prioritas utama, di mana pun mereka menimba ilmu," terang Gogot.

"Dengan adanya skema bersama, kami bisa saling berbagi praktik terbaik. Mengoptimalkan anggaran, dan memastikan setiap rupiah dari negara menghasilkan fasilitas pendidikan berkualitas tinggi,” tukasnya.

Sinergi ini akan mempercepat realisasi infrastruktur pendidikan yang unggul dan merata di seluruh pelosok negeri. Kerja sama lintas kementerian ini difokuskan pada beberapa area kunci:

Data Terintegrasi: Berbagi dan menyinkronkan data sekolah dan madrasah yang memerlukan renovasi mendesak.

Standar Teknis Bersama: Menyusun spesifikasi minimum untuk material bangunan, desain tata ruang belajar yang modern, dan fasilitas pendukung lainnya.

Mekanisme Pengawasan: Membangun model pengawasan dan evaluasi proyek bersama untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Pihak Kemenag menyambut baik inisiatif ini. Diharapkan, dengan skema induk ini, program renovasi di tahun-tahun mendatang dapat berjalan lebih cepat, terarah, dan memberikan dampak maksimal bagi peningkatan mutu pendidikan nasional.

Program rehabilitasi ini dirancang dengan visi terpadu yang melampaui sekadar perbaikan fisik. Pemerintah tidak hanya memperbaiki atap yang bocor atau dinding yang retak, melainkan mentransformasi seluruh ekosistem sekolah. Setiap unit sekolah yang direnovasi akan mendapatkan standar minimum fasilitas yang setara, baik di kota besar maupun di pelosok negeri. Ini termasuk:

Sumber: