OJK Riau Gencar Edukasi ASN Siak Soal Literasi Keuangan, Waspadai Investasi Bodong

OJK Riau Gencar Edukasi ASN Siak Soal Literasi Keuangan, Waspadai Investasi Bodong

Ilustrasi - Keuangan (Mediacenter.riau)--

RIAU.DISWAY.ID - Kesadaran literasi keuangan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) kian jadi sorotan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau kembali menggelar edukasi literasi keuangan, kali ini menyasar para ASN di Kabupaten Siak. Langkah ini penting demi membangun pemahaman yang lebih kuat soal pengelolaan keuangan pribadi dan risiko produk keuangan, termasuk ancaman investasi ilegal serta pinjaman online abal-abal.

Kegiatan edukasi tersebut berlangsung di Kantor Bupati Siak pada Rabu, 9 Juli 2025, dihadiri ratusan ASN. Antusiasme peserta cukup tinggi, mengingat literasi keuangan kini dianggap sebagai bekal penting untuk menghindari jebakan keuangan yang bisa berujung kerugian besar.

ASN Didorong Cerdas Kelola Keuangan

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Riau, Elvira Azwan, menegaskan tujuan edukasi ini tak sekadar teori, tetapi mendorong ASN lebih cerdas mengatur keuangan pribadi dan mampu memilih layanan keuangan yang legal dan tepat sasaran.

“Kami berharap Bapak/Ibu ASN makin cerdas dalam mengatur keuangan pribadi, memanfaatkan layanan keuangan yang benar, serta lebih waspada agar tidak terjebak penawaran yang merugikan,” ujar Elvira, Rabu (9/7/2025).

Menurutnya, ASN memiliki peran penting sebagai contoh bagi masyarakat dalam memanfaatkan produk keuangan yang sah, sekaligus menghindari praktik-praktik ilegal yang marak terjadi belakangan ini.

Literasi Keuangan Naik, Tapi Banyak yang Belum Paham Risiko

Dalam paparannya, Elvira mengungkap hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. Data terbaru menunjukkan tingkat literasi keuangan nasional meningkat menjadi 66,46 persen, naik dari 65,43 persen pada 2024. Namun, tingkat Inklusi Keuangan justru lebih tinggi, yakni 80,51 persen.

“Ini artinya, masih banyak masyarakat yang sudah menggunakan layanan keuangan tapi belum benar-benar memahami cara kerja, manfaat, dan risikonya,” tegas Elvira.

Fenomena ini menjadi celah yang kerap dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab menawarkan investasi bodong atau pinjaman online ilegal dengan iming-iming keuntungan besar.

Pemkab Siak Sambut Baik Edukasi Literasi Keuangan

Wakil Bupati Siak, Syamsurizal, menyambut baik inisiatif OJK Riau. Menurutnya, edukasi semacam ini sangat relevan agar ASN lebih bijak dalam menabung, mengelola keuangan, sekaligus mengakses layanan keuangan yang aman.

“Kami mendukung penuh program literasi ini agar ASN makin paham pentingnya memiliki perencanaan keuangan yang sehat. Ini harus kita dorong terus secara masif dan berkelanjutan,” kata Syamsurizal.

Sebagai langkah nyata mendukung inklusi keuangan, Pemerintah Kabupaten Siak juga menargetkan 80 persen pelajar memiliki rekening tabungan melalui Program KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar) pada 2025.

Materi Edukasi: Dari Kelola Keuangan Hingga Waspada Pinjol Ilegal

Dalam kegiatan literasi keuangan di Siak, para ASN diberikan materi yang komprehensif. Mulai dari cara mengelola keuangan pribadi, mengenali ciri produk keuangan legal, perlindungan konsumen, hingga tips praktis agar tak terjebak investasi bodong atau pinjaman online ilegal.

Menurut Elvira, literasi keuangan bukan hanya urusan angka atau teori. Namun juga soal kesadaran masyarakat untuk memahami hak, kewajiban, serta risiko setiap produk keuangan yang digunakan.

“Tujuan kami membangun ekosistem keuangan yang inklusif, aman, dan mendukung terciptanya masyarakat yang mandiri secara finansial,” jelas Elvira.

Langkah Strategis OJK Riau ke Depan

Sumber: