Gasifikasi Nias: PLN EPI dan BSGL Bersinergi Bawa Energi Bersih ke Sumatera Utara

Nias Bakal Jadi Contoh Gasifikasi, PLN EPI dan BSGL Berkolaborasi!--
RIAU.DISWAY.ID - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus menggeber proyek gasifikasi sebagai bagian dari dukungan nyata pada transisi energi nasional. Terbaru, mereka resmi menandatangani Anggaran Dasar PT LNG Nias Gasifikasi, sebuah Special Purpose Company (SPC) yang dibentuk bersama PT Berkat Samudra Gemilang Lines (BSGL). Inisiatif ini fokus mengembangkan infrastruktur LNG di Klaster Nias, Sumatera Utara, sebagai upaya menggantikan BBM dengan energi yang lebih ramah lingkungan.
Langkah Strategis PLN EPI dalam Gasifikasi Nias
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menegaskan kalau kolaborasi lintas pihak jadi kunci sukses proyek gasifikasi ini. Menurutnya, walau ada tantangan waktu yang ketat, progres proyek tetap berjalan lancar dengan target mulai konstruksi pada Juni 2025.
“Progres ini, meskipun menghadapi tantangan seperti waktu yang ketat, tetap bergerak maju. Hal ini sangat penting, terutama untuk memastikan bahwa konstruksi dapat dimulai pada Juni 2025,” ujar Iwan Agung dalam sambutannya.
Dengan proyek ini, PLN EPI ingin mengganti penggunaan bahan bakar minyak fosil impor di wilayah Nias dengan LNG yang lebih bersih. Langkah ini tidak hanya menekan emisi karbon, tapi juga memperkuat ketahanan energi nasional di daerah tersebut.
Manfaat dan Tahapan Proyek Gasifikasi Nias
Gasifikasi Nias bukan sekadar pembangunan infrastruktur LNG. Ini merupakan strategi jangka panjang untuk memperkuat peran gas sebagai energi transisi yang lebih andal dan berkelanjutan, sekaligus menekan biaya produksi listrik. Bersama BSGL, PLN EPI optimistis proyek ini bisa mempercepat proses transisi energi di Indonesia.
“Proyek ini bukan hanya tentang pembangunan infrastruktur LNG, tetapi juga langkah strategis memperkuat peran gas sebagai energi transisi yang lebih bersih, andal, dan bersumber dari dalam negeri. Dengan sinergi bersama BSGL, kami optimistis dapat mempercepat transisi energi sekaligus menekan biaya produksi listrik,” tambah Iwan Agung.
Proyek ini dilaksanakan bertahap di Gunung Sitoli, Nias. Tahap awal akan memasok gas untuk 1 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 34,4 MW, yang nantinya akan ditambah hingga kapasitas total 59,4 MW.
Peran BSGL dan Dukungan Para Pemangku Kepentingan
Direktur BSGL, Jang Sang Kyu, juga memberikan apresiasi tinggi atas langkah ini. Menurutnya, gasifikasi Nias jadi tonggak penting dalam transformasi energi di daerah itu.
“Proyek ini merupakan langkah besar dalam transformasi energi di Nias. Kami bangga menjadi mitra PLN EPI untuk menghadirkan energi bersih bagi pembangkit PLN melalui program gasifikasi Klaster Nias,” ujar Jang Sang Kyu.
Selain pembangunan fasilitas permanen, fase awal proyek akan dimulai dengan membangun bridging facility berupa pengangkutan LNG menggunakan ISO tank dari Terminal LNG Arun, sebagai solusi sementara sambil menunggu penyelesaian fasilitas utama.
Gas sebagai Solusi Transisi Energi Menuju Net Zero Emissions
Inisiatif gasifikasi Nias ini sejalan dengan strategi PLN untuk mencapai target Net Zero Emissions. Gas dianggap sebagai energi transisi yang bisa melengkapi pengembangan energi terbarukan di Indonesia, terutama dalam menjaga kestabilan pasokan listrik dan efisiensi biaya.
Dengan dukungan semua pihak—pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat lokal, PLN EPI dan BSGL optimistis proyek gasifikasi ini akan jadi model untuk pengembangan klaster gasifikasi lain di masa depan. Ini bukan hanya soal energi, tapi juga tentang masa depan yang lebih hijau dan berkelanju (*)n.
Sumber: