"Pendekatan sosial-ekonomi juga penting. Adanya dukungan program bantuan sosial atau jaminan kesehatan bagi pasien TBC, terutama yang kehilangan penghasilan," imbuhnya.
"Peningkatan kualitas hunian dan gizi Masyarakat. Karena faktor lingkungan dan malnutrisi berkontribusi pada tingginya risiko TBC," papar Ngabila.
Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Taman Sari itu juga menyoroti soal vaksinasi TBC.
Apakah dengan vaksin bisa menekan kasus tersebut?
"Vaksinasi memang berperan penting dalam pencegahan TBC. Tapi konteksnya harus dipahami lebih mendalam," ungkapnya.
Sejatinya, vaksin TBC sendirian tidak cukup menekan kasus di Indonesia. Ia efektif melindungi bayi dan anak, tetapi belum menyelesaikan masalah utama penularan pada orang dewasa.
"Kombinasi program vaksin, deteksi dini, kepatuhan pengobatan, dan perbaikan sosial-ekonomi adalah kunci untuk menurunkan angka kasus signifikan," jelasnya.
Ngabila juga menyoroti angka 93.000 kematian per tahun akibat TBC di Indonesia. Hal ini menunjukkan penularan masih tinggi. Artinya pengendalian belum optimal.
Pencegahan Perlu Dilakukan di 2 Level Besar:
- Mencegah orang sehat tertular
- Mencegah kematian atau kekambuhan pada penyintas
"Mengurangi angka kematian akibat TBC tidak bisa hanya mengandalkan terapi. Perlu pendekatan komprehensif," terang Ngabila.
Pendekatan Komprehensif Itu Mencakup:
- Pencegahan penularan melalui edukasi dan lingkungan sehat
- Perawatan pasien yang berkesinambungan dan ramah pasien
- Penguatan sistem kesehatan dan dukungan sosial-ekonomi.
HIV, Gizi Buruk dan Risiko TBC
Risiko penularan TBC makin meningkat bila disertai penyakit penyerta. HIV, imunitas rendah, dan kekurangan gizi.
Ini menjadi "tiga serangkai" yang membuat TBC lebih mudah berkembang. Sekaligus sulit disembuhkan.
Ia menekankan penguatan sistem kekebalan tubuh dan perbaikan status gizi adalah kunci. Baik untuk pencegahan maupun pemulihan TBC.
"Terapi ARV rutin sangat penting bagi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) agar viral load ditekan dan imunitas membaik," terangnya.
Selain itu, hindari infeksi berulang. Misalnya ISPA atau diare. Hal ini bisa memperburuk kondisi tubuh.
Nah, vaksinasi yang aman untuk imunokompromais seperti vaksin flu dan pneumokokus, dapat mengurangi infeksi tambahan.
Panduan Menjaga Imunitas Tubuh:
1. Pola Makan Bergizi Seimbang