Taman Nasional Tesso Nilo di Ambang Pemulihan: Nusron Wahid Siapkan Evaluasi Sertipikat Bermasalah

Rabu 09-07-2025,21:52 WIB
Reporter : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

RIAU.DISWAY.ID - Taman Nasional Tesso Nilo belakangan jadi sorotan publik. Apa yang sebenarnya terjadi di kawasan konservasi penting ini hingga pemerintah harus turun tangan mengevaluasi ribuan sertipikat lahan?

Taman Nasional Tesso Nilo terus menjadi pusat perhatian setelah mengalami kerusakan akibat perambahan liar. Seperti dilansir hari ini, 9 Juli 2025, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) kini bersiap mengevaluasi kepemilikan lahan di kawasan tersebut. Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, menegaskan komitmennya untuk menyelamatkan ekosistem hutan lewat penertiban sertipikat yang terbit di area taman nasional.

Ribuan Sertipikat di Taman Nasional Tesso Nilo Terancam Dicabut

Menurut Nusron Wahid, ada sekitar 1.758 Sertipikat Hak Milik (SHM) yang terindikasi berada dalam kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. “Sebagian sudah kami batalkan, terutama yang tumpang tindih dengan kawasan hutan. Namun, yang menjadi tantangan adalah SHM yang terbit antara 1999 hingga 2006 karena terkait SK Reforma Agraria dari bupati setempat,” ujar Nusron, seperti dikutip dari laporan resmi Kementerian ATR/BPN.

Permasalahan muncul karena masyarakat pemilik SHM mengantongi surat sah yang diterbitkan pemerintah daerah pada masanya. Artinya, penyelesaian konflik lahan di Taman Nasional Tesso Nilo tak sekadar soal penertiban administrasi, tetapi juga menyangkut kebijakan reforma agraria yang pernah dikeluarkan.

Koordinasi Pemda Jadi Kunci Evaluasi Lahan

Untuk itu, Nusron menegaskan akan berkoordinasi langsung dengan pemerintah daerah. “Kalau SK Reforma Agraria-nya dicabut, otomatis SHM-nya akan kami cabut. Saat ini ada sekitar 400 sertipikat yang hampir pasti dicabut. Sisanya sedang kami teliti satu per satu, apakah termasuk bagian SK Reforma Agraria atau murni tumpang tindih,” jelas Nusron lagi.

Nusron menambahkan, masyarakat pemilik SHM tidak sepenuhnya bersalah karena mereka memperoleh tanah melalui kebijakan resmi kepala daerah kala itu. “Mereka ini kan hanya menerima dari Pak Bupati. Karena itu, kami meminta bupati mengevaluasi keputusan yang sudah pernah dibuat,” katanya.

Satgas PKH Berhasil Pulihkan Puluhan Ribu Hektare

Tak hanya soal sertipikat, Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) juga menunjukkan progres signifikan dalam upaya pemulihan Taman Nasional Tesso Nilo. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, mengungkapkan bahwa Satgas PKH berhasil memulihkan penguasaan kawasan hutan seluas 81.793 hektare.

“Satgas PKH bekerja keras mengembalikan fungsi Taman Nasional Tesso Nilo sebagai kawasan konservasi yang melindungi ekosistem penting. Penertiban penguasaan kawasan menjadi langkah krusial untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati,” ujar Febrie.

Penandatanganan Berita Acara Serahkan Kawasan Tesso Nilo

Momentum penting terjadi saat dilakukan penandatanganan Berita Acara Penyerahan (BAP) penguasaan kembali Taman Nasional Tesso Nilo. Penandatanganan BAP dilakukan oleh Satgas PKH yang diwakili oleh Jaksa Agung Burhanuddin dan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. Hadir pula sebagai saksi, Menteri Nusron yang bertindak sebagai Anggota Pengarah Satgas PKH, serta Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Acara tersebut diadakan di Kejaksaan Agung, Jakarta, dan menjadi simbol komitmen pemerintah untuk mengembalikan fungsi Taman Nasional Tesso Nilo sebagai kawasan konservasi yang berperan penting menjaga lingkungan hidup dan keseimbangan ekosistem.

Taman Nasional Tesso Nilo Punya Nilai Strategis

Perlu diketahui, Taman Nasional Tesso Nilo bukan sekadar kawasan hutan biasa. Kawasan ini merupakan habitat berbagai satwa langka, termasuk gajah Sumatera yang statusnya kian terancam. Kerusakan hutan akibat aktivitas ilegal, seperti pembukaan lahan untuk kebun kelapa sawit, membuat kawasan ini kehilangan sebagian fungsinya.

Seperti dikutip dari data Kementerian Lingkungan Hidup, kerusakan Taman Nasional Tesso Nilo juga berdampak serius terhadap perubahan iklim, konflik satwa-manusia, hingga hilangnya sumber mata pencaharian masyarakat lokal yang bergantung pada hutan.

Pemerintah Optimistis Pulihkan Tesso Nilo

Menteri Nusron optimistis langkah-langkah yang sedang dijalankan bisa mengembalikan Taman Nasional Tesso Nilo menjadi kawasan konservasi yang utuh. “Kami bertekad menyelamatkan Taman Nasional Tesso Nilo demi masa depan ekosistem hutan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Ini kerja besar yang butuh dukungan semua pihak,” tutup Nusron.

Dengan evaluasi sertipikat lahan dan penertiban penguasaan hutan, pemerintah berharap Taman Nasional Tesso Nilo kembali menjadi paru-paru hijau Riau yang penting bagi Indonesia dan dunia. (*)

Kategori :