Pemprov Riau Gaspol Tekan Stunting, Targetkan Generasi Emas 2025

Pemprov Riau Gaspol Tekan Stunting, Targetkan Generasi Emas 2025

Pj Sekda Provinsi Riau, M. Job Kurniawan - Mediacenter.riau - --

RIAU, DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama perwakilan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Rabu (13/8/2025). Acara berlangsung di Kantor Gubernur Riau dengan fokus membahas langkah strategis percepatan penurunan stunting di wilayah tersebut.

Koordinasi Lintas Sektor Demi Gizi Anak Riau

Rapat ini menjadi momentum penting bagi Pemprov Riau untuk memperkuat koordinasi, menyamakan persepsi, dan memantapkan strategi pemenuhan gizi masyarakat. SPPG sendiri merupakan bagian dari program nasional yang digagas untuk menekan angka stunting secara signifikan di seluruh daerah.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, membuka langsung rapat tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pusat, serta pemangku kepentingan lainnya agar program berjalan efektif dan tepat sasaran di seluruh kabupaten/kota di Riau.

Pemenuhan Gizi sebagai Investasi Jangka Panjang

Job menegaskan bahwa pemenuhan gizi, khususnya bagi ibu hamil, balita, dan anak-anak, adalah investasi untuk mencetak generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Menurutnya, penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan kolaborasi lintas sektor.

“Masalah gizi, khususnya stunting, tidak bisa diselesaikan oleh satu sektor saja. Dibutuhkan kerja bersama lintas instansi dan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. Program SPPG ini harus kita jalankan secara terukur, tepat sasaran, dan berkelanjutan agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Indikator Keberhasilan Bukan Sekadar Angka

Job mengingatkan bahwa keberhasilan program penurunan stunting tidak cukup hanya diukur melalui penurunan angka statistik. Lebih penting lagi adalah perubahan nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti peningkatan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak.

Ia mendorong setiap kabupaten/kota untuk aktif berinovasi dan memastikan program benar-benar menyentuh kelompok yang membutuhkan. Menurutnya, inovasi daerah dapat menjadi kunci percepatan penurunan stunting sekaligus menyesuaikan strategi dengan kondisi lokal.

Komitmen Bersama untuk Generasi Berprestasi

Dalam paparannya, Job juga menyampaikan visi Pemprov Riau agar setiap anak dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berprestasi. Hal ini, katanya, memerlukan komitmen kuat, pengawasan konsisten, serta pelibatan semua pihak mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, hingga masyarakat itu sendiri.

“Kita ingin melihat anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan berprestasi. Untuk itu dibutuhkan komitmen, pengawasan yang konsisten, dan pelibatan semua pihak mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, hingga masyarakat itu sendiri,” tegasnya.

Target Nasional dan Daerah pada 2025

Menutup sambutannya, Job mengajak seluruh peserta rapat menjadikan pertemuan ini sebagai titik tolak penguatan kerja sama lintas sektor. Ia optimistis target penurunan stunting baik secara nasional maupun daerah pada 2025 dapat tercapai.

“Dengan kerja keras, kolaborasi, dan tekad yang kuat, kita akan memastikan setiap anak di Riau memiliki masa depan yang sehat dan gemilang. Inilah warisan terbaik yang dapat kita berikan bagi generasi penerus,” tutupnya.

SPPG Jadi Pilar Utama Percepatan Penurunan Stunting

Program SPPG merupakan inovasi layanan terpadu yang berfokus pada pemenuhan gizi secara menyeluruh. Melalui SPPG, diharapkan intervensi gizi dapat diberikan secara tepat kepada kelompok sasaran prioritas, yakni ibu hamil, bayi, dan balita, dengan mengintegrasikan peran lintas sektor mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan sosial.

Kolaborasi Kunci Sukses

Dalam rapat tersebut, berbagai pihak sepakat bahwa kunci keberhasilan program ini adalah kolaborasi berkelanjutan. Pemprov Riau akan memaksimalkan peran perangkat daerah untuk memastikan layanan gizi dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama di wilayah terpencil.

Pemenuhan gizi dinilai tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Anak-anak dengan gizi yang cukup akan lebih siap secara fisik dan mental untuk berkompetisi di dunia pendidikan maupun pekerjaan.

Harapan dan Langkah ke Depan

Sumber: