Gubernur Riau Tinjau Lokasi Pacu Jalur 2025 di Kuansing, Ini Pesan Pentingnya

Gubernur Riau Tinjau Lokasi Pacu Jalur 2025 di Kuansing, Ini Pesan Pentingnya

Gubri Abdul Wahid menjajal pacu jalur bersama bocah Dhika - Mediacenter.riau - --

RIAU, DISWAY.ID - Menjelang perhelatan budaya tahunan Pacu Jalur pada Agustus 2025, Gubernur Riau Abdul Wahid turun langsung ke lokasi utama acara di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis (31/7/2025). Didampingi Kapolda Riau dan jajaran Forkopimda, kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan lokasi sekaligus meresmikan kawasan konservasi khusus untuk kegiatan Pacu Jalur.

Lokasi Pacu Jalur Ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Khusus

Dalam keterangannya, Gubernur Wahid menegaskan bahwa area di tepian Narosa akan dikonservasi secara ketat. Kawasan tersebut kini dipastikan hanya boleh digunakan untuk kegiatan Pacu Jalur.

“Lokasi ini akan dikonservasikan, jadi tidak boleh ada kegiatan lain, khusus pacu jalur,” ujar Wahid kepada awak media.

Langkah ini diambil sebagai bentuk pelestarian warisan budaya, sekaligus memastikan arena Pacu Jalur tetap terjaga dan tidak dialihfungsikan untuk kegiatan lain yang bisa merusak ekosistem sungai Batang Kuantan.

Aksi Spontan Gubernur Wahid Mendayung Jalur Curi Perhatian

Kunjungan resmi tersebut diwarnai dengan momen tak terduga. Usai mengikuti apel persiapan, Gubernur Wahid secara spontan menaiki salah satu perahu jalur tradisional dan ikut mendayung menyusuri lintasan utama di Sungai Batang Kuantan. Menariknya, ia mendayung bersama Rayyan Arkan Dikha, bocah yang dikenal viral lewat konten “Aura Farming.”

Meski masih mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH), Wahid tampak semringah dan membaur dengan masyarakat. Aksinya ini disambut riuh tepuk tangan dari ribuan warga yang telah memadati tepian sungai sejak pagi.

“Hari ini saya mencoba Jalur Tuah Koghi dengan pemandu jalur, Dikha,” kata Wahid sambil tersenyum kepada warga.

Sambutan Hangat Warga, Gubernur Dibalut Apresiasi

Kehadiran dan aksi spontan Gubernur Wahid mendayung jalur mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Kuansing. Banyak warga yang mengaku bangga karena pemimpin daerah mereka bersedia terjun langsung dan ikut merasakan atmosfer budaya rakyat.

“Terima kasih Pak Gubernur sudah mencoba langsung jalur kami,” ungkap Rita, salah satu warga yang hadir di lokasi.

Tak hanya mendayung, Wahid juga sempat melantunkan pantun Melayu yang menyiratkan semangat dan makna mendalam dari perlombaan tradisional ini.

“Jalur bukan sembarang janur, Jalur dijalin dengan tali benang. Ini jalur bukan sembarang jalur, Jalur ini sering jadi pemenang,” ucapnya, disambut tepuk tangan meriah warga Kuansing.

Pacu Jalur Bukan Lagi Sekadar Tradisi Lokal

Lebih jauh, Wahid menegaskan bahwa Pacu Jalur kini telah bertransformasi dari tradisi lokal menjadi atraksi budaya yang mendunia. Ia menyebutkan bahwa peningkatan jumlah wisatawan dari luar daerah hingga mancanegara menjadi indikator nyata dari perkembangan ini.

“Dulu penontonnya sebagian besar masyarakat lokal, tapi sekarang wisatawan dari luar daerah hingga mancanegara ikut hadir menyaksikan,” ujar Wahid dengan penuh semangat.

Ia berharap, dengan adanya konservasi kawasan dan perhatian serius dari pemerintah daerah, Pacu Jalur dapat terus menjadi magnet budaya yang memperkuat identitas dan pariwisata Riau di kancah nasional maupun internasional.

Sumber: