Ditlantas Polda Riau Gencar Sosialisasi ODOL, Cegah Jalan Rusak dan Kecelakaan

Polda Riau intensifkan edukasi soal ODOL ke sopir dan pengusaha angkutan demi keselamatan dan infrastruktur jalan yang lebih baik (Dok Pemprov Riau)-mediacenter riau-
Ditlantas Polda Riau Gencar Edukasi ODOL, Supaya Jalan Tetap Aman dan Gak Cepat Rusak
Keselamatan di jalan dan kualitas infrastruktur jadi perhatian serius Ditlantas Polda Riau. Lewat program edukasi dan sosialisasi intensif, Ditlantas menggencarkan kampanye penertiban kendaraan angkutan barang yang over dimension dan over loading (ODOL). Gak main-main, kegiatan ini dilaksanakan langsung di titik-titik rawan oleh Kasubdit Gakkum Ditlantas, AKBP Lagomo.
Fokus pada Edukasi Langsung ke Pengemudi dan Pemilik Angkutan
Kegiatan ini menyasar para sopir dan pemilik usaha angkutan barang. Tujuannya jelas: memberikan pemahaman mendalam soal batas muatan dan standar teknis kendaraan. Lokasi yang dipilih pun strategis, seperti di area pintu masuk Tol Pekanbaru–Dumai dan Tol Pekanbaru–Bangkinang, dua jalur vital transportasi barang di Riau.
“Pendekatannya bukan cuma tilang atau penindakan, tapi lebih ke edukasi. Kita ingin pengemudi paham dan sadar pentingnya keselamatan,” kata AKBP Lagomo di sela-sela kegiatan, Minggu (8/6/2025).
Bentuk Komitmen Bersama untuk Keselamatan Jalan
Dirlantas Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang demi menciptakan transportasi jalan yang aman dan tertib. Bukan kerja sendirian, Polda Riau juga gandeng Dinas Perhubungan, BPTD, hingga pihak swasta.
“Kami lakukan ini secara masif dan serentak. Semua Satlantas Polres di Riau ikut bergerak. Ini langkah kolaboratif agar penanganan ODOL benar-benar efektif,” tegas Kombes Taufiq.
Riau Jadi Daerah Percontohan Penanganan ODOL
Menariknya, Provinsi Riau ditunjuk langsung oleh Kementerian Perhubungan RI sebagai salah satu daerah percontohan nasional dalam penanganan ODOL, bersama dengan Sumatera Selatan. Alasannya? Riau punya infrastruktur pendukung yang memadai, seperti fasilitas jembatan timbang aktif di Tanayan Raya.
Penunjukan ini tentu jadi tantangan sekaligus kebanggaan. “Menjadi pilot project nasional itu berarti kita harus siap lebih dulu. Tapi kami anggap ini sebagai motivasi. Perlu komitmen semua pihak agar program ini sukses,” ujar Dirlantas.
Butuh Waktu dan Komitmen Kolektif
Meski program ini ambisius, Kombes Taufiq mengakui tidak semua bisa selesai dalam semalam. Perubahan perilaku dan budaya berkendara butuh proses panjang. Tapi langkah awal sudah dijalankan: edukasi, kolaborasi, dan komitmen.
“Kita gak bisa kerja sendiri. Ini kerja bareng. Dari sopir, pemilik usaha, pemerintah daerah, semua harus satu visi,” pungkasnya.
KEdukasi adalah Kunci
Program sosialisasi ODOL di Riau bukan sekadar penertiban, tapi juga langkah strategis menjaga keselamatan dan kelestarian jalan. Dengan semangat kolaboratif dan edukatif, Ditlantas Polda Riau ingin membentuk budaya tertib lalu lintas yang lebih kuat demi masa depan transportasi yang aman dan berkelanjutan. (*)
Sumber: