UMRI Gaspol Menuju Kampus Bertaraf Internasional, Anies Baswedan Bagi Pesan Inspiratif Soal AI dan Pendidikan
UMRI mantapkan langkah menuju kampus bertaraf internasional lewat dialog kebangsaan bersama Anies Baswedan yang bahas AI dan transformasi pendidikan - Mediacenter.riau - --
RIAU, DISWAY.ID — Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) semakin mantap melangkah menuju kampus berstandar internasional. Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Rektor UMRI, Dr. Saidul Amin, MA, dalam acara dialog kebangsaan bersama Anies Baswedan, yang juga dirangkai dengan peluncuran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2026/2027.
UMRI Targetkan Jadi Kampus Terbaik di Asia Tenggara
Dalam sambutannya, Saidul Amin menegaskan bahwa transformasi menuju universitas berkelas dunia harus dimulai dari perubahan pola pikir seluruh civitas akademika. “Kita ingin menjadi universitas terbaik di Asia Tenggara. Tapi untuk mencapainya, kita harus berani mengubah cara berpikir. Dan mengubah mindset bukan hal yang mudah,” tegasnya.
Menurutnya, perubahan mindset adalah kunci agar perguruan tinggi tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan global dan perkembangan teknologi pendidikan. “Kampus harus jadi ruang pembelajaran yang terus hidup, bukan hanya tempat kuliah,” tambahnya.
Hubungan Erat Anies Baswedan dan Muhammadiyah
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMRI juga menyinggung hubungan erat keluarga besar Anies Baswedan dengan Muhammadiyah yang telah terjalin sejak lama. “Kedekatan keluarga Pak Anies dengan Muhammadiyah ibarat aur dengan tebing, bagai pasir dan tepian yang tak terpisahkan,” ujarnya, disambut tepuk tangan hadirin.
Selain dialog kebangsaan, acara ini juga menjadi ajang apresiasi bagi sekolah-sekolah yang berkontribusi besar dalam PMB UMRI Tahun Akademik 2025/2026. Universitas memberikan penghargaan berupa uang pembinaan kepada delapan sekolah, di antaranya SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru, SMK Muhammadiyah 3 Pekanbaru, dan SMA Negeri 5 Pekanbaru.
Anies Baswedan: Teknologi Bukan Ancaman, tapi Mitra Belajar
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan orasi penuh inspirasi mengenai pentingnya adaptasi dunia pendidikan terhadap teknologi. Ia mengingatkan bahwa pengajar yang enggan memperbarui ilmu akan tertinggal dan berpotensi tergantikan oleh teknologi. “Namun, teknologi bukan ancaman, melainkan mitra bagi manusia untuk terus berkembang,” ujarnya.
Menurut Anies, dosen yang membawa inspirasi dan gagasan segar tidak akan pernah bisa tergantikan oleh mesin. “Dosen yang datang dengan inspirasi tidak akan pernah bisa digantikan oleh mesin apa pun,” tegasnya, disambut tepuk tangan meriah.
AI Sebagai Pendamping, Bukan Pengganti
Dalam sesi yang sama, Anies menyoroti peran Artificial Intelligence (AI) di dunia pendidikan. Ia menyebut sebagian pendidik masih takut memanfaatkan teknologi ini karena khawatir kehilangan kendali. Padahal, kata dia, AI justru seharusnya menjadi pendamping dalam proses belajar.
“Gunakan AI sebagai asisten pribadi, bukan sebagai majikan. Biarkan teknologi bekerja untuk kita, bukan sebaliknya,” pesannya. Ia juga menggambarkan ketimpangan dunia pendidikan saat ini dengan kalimat yang menggugah, “Ruang belajarnya masih seperti abad ke-19, pengajarnya abad ke-20, sementara muridnya produk abad ke-21.”
Pernyataan tersebut menjadi pengingat bagi para pendidik untuk beradaptasi dengan karakter generasi digital yang kreatif, cepat berinovasi, dan terbiasa berpikir kritis.
Pesan untuk Mahasiswa: Tumbuh, Bergerak, dan Berani
Dalam pesannya kepada mahasiswa UMRI, Anies menekankan pentingnya memanfaatkan masa kuliah sebagai periode pertumbuhan diri, bukan sekadar mengejar nilai akademik. “Gunakan masa ini untuk tumbuh. Ikut organisasi, riset, lomba, atau kegiatan sosial. Waktu luang itu bukan hadiah, tapi jebakan,” ujarnya, disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Ia menutup orasinya dengan pesan inspiratif yang relevan dengan dunia kerja modern. “Nilai bagus akan membawa Anda ke ruang wawancara, tapi kepemimpinanlah yang membuat Anda diterima,” kata Anies.
UMRI Siapkan Ekosistem Akademik Progresif
Rektor Saidul Amin berharap momentum ini menjadi titik tolak perubahan besar di UMRI. “Bagi banyak mahasiswa, pagi itu bukan sekadar acara kampus, tapi momen untuk menyerap energi, inspirasi, dan pesan moral dari tokoh pendidikan nasional—bahwa belajar tidak pernah berhenti, dan perubahan hanya milik mereka yang terus bergerak,” ujarnya menutup kegiatan.
Dengan semangat kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan tokoh pendidikan nasional seperti Anies Baswedan, UMRI menegaskan visinya untuk menjadi kampus modern yang relevan dengan tuntutan zaman dan siap bersaing di tingkat internasional. (*)
Sumber: