10 Kabupaten Kota di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla 2025

Gubernur Riau Abdul Wahid menyebut sebanyak 10 dari 12 kabupaten atau kota di Provinsi Riau sudah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).--Freepik
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mitigasi dan peringatan kepada seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Gubernur Riau Abdul Wahid mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga instansi vertikal untuk memperkuat sinergi dalam upaya mitigasi Karhutla 2025 di Provinsi Riau.
"Karhutla ini tidak boleh hanya ditangani oleh satu atau dua instansi saja. Saya ingin penanganannya dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat," kata Abdul Wahid dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Jambore Karhutla 2025 di Ruang Melati, Kantor Gubernur Riau pada Kamis, 17 April 2025.
"Saya ingin penanganannya dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Kita telah diberikan amanah, maka tugas kita adalah mengoordinasikan penanganan ini dengan baik," lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berkomitmen penuh dalam mengantisipasi dan menangani Karhutla di Bumi Lancang Kuning.
BACA JUGA:Ancaman Cuaca Ekstrem dan Karhutla di Riau, Gubernur Siap Siaga
"Kita ingin karhutla dapat ditangani dengan serius. Meskipun nantinya terjadi karhutla, kita sudah siap," ujarnya.
"Saya bersama Forkopimda berharap semua langkah ini bisa terlaksana dengan baik dan menjadi tolak ukur kita dalam penanganan bencana ke depan," imbuhnya.
Abdul Wahid juga mengingatkan agar seluruh pemangku kepentingan untuk tidak saling lempar tanggung jawab dalam penanganan bencana karhutla.
Ditegaskan seluruh OPD wajib terlibat dalam upaya mitigasi Karhutla 2025 di Riau.
Pemprov Riau juga akan memperkuat upaya pemadaman darat dan udara, serta mengintensifkan penegakan hukum saat musim kemarau pada Juni-Oktober 2025 mendatang.
BACA JUGA:Karhutla di Riau Capai 78 Hektare, BPBD Imbau Warga Peduli Lingkungan
Fokus utamanya kegiatan patroli, sosialisasi, mitigasi, dan pelayanan kesehatan.
Selain itu, ada pula Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap II direncanakan pada Oktober 2025 sebagai bagian dari evaluasi.
Sumber: