BMKG Pekanbaru Peringatkan Potensi Hujan Lebat Disertai Petir di Riau

ilustrasi Hujan (pexels-pixabay)--
RIAU, DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memperkirakan cuaca di Provinsi Riau pada Jumat, 3 Oktober 2025, akan didominasi kondisi cerah berawan hingga berawan. Meski tampak tenang di pagi hari, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Riau pada siang hingga malam hari. BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah
Forecaster on Duty BMKG Pekanbaru, Yasir P., menjelaskan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir dan angin kencang. Cuaca ekstrem tersebut berpeluang terjadi di beberapa wilayah seperti Kampar, Bengkalis, Rokan Hulu, Siak, Dumai, hingga Pekanbaru.
“Potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi di banyak wilayah, termasuk Kampar, Bengkalis, Rokan Hulu, Siak, Dumai, hingga Pekanbaru,” ujar Yasir kepada media, Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah yang rawan banjir atau pohon tumbang. Cuaca tidak menentu pada masa peralihan musim seperti sekarang kerap menimbulkan dampak cukup signifikan terhadap aktivitas warga.
BMKG Catat Suhu Udara dan Kelembapan Tinggi
BMKG mencatat suhu udara di Riau berkisar antara 23 hingga 33 derajat Celsius dengan kelembapan udara mencapai 55 hingga 99 persen. Kondisi ini membuat udara terasa cukup lembap, terutama pada malam hingga dini hari. Angin bertiup dari arah Tenggara hingga Selatan dengan kecepatan antara 10 hingga 30 kilometer per jam.
“Sementara itu, tinggi gelombang laut di perairan Riau berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter, yang masih tergolong kategori rendah,” jelas Yasir. Namun ia mengingatkan agar aktivitas pelayaran kecil dan nelayan tetap berhati-hati, terutama jika terjadi perubahan cuaca secara tiba-tiba di tengah laut.
Hotspot di Sumatera Menurun, Tapi Riau Tetap Waspada
Selain memperhatikan kondisi cuaca, BMKG juga memantau sebaran titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera. Berdasarkan data per Jumat malam pukul 23.00 WIB, terdapat 56 titik panas yang terdeteksi. Rinciannya, Aceh memiliki 33 titik, Sumatera Utara 16 titik, Sumatera Barat 1 titik, Sumatera Selatan 1 titik, Bangka Belitung 3 titik, Kepulauan Riau 1 titik, serta 1 titik di Provinsi Riau, tepatnya di Kabupaten Rokan Hulu.
“Jumlah hotspot relatif menurun dibanding beberapa hari sebelumnya, namun kami tetap mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran terbuka yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan,” ujar Yasir.
Ia menjelaskan bahwa meskipun musim hujan mulai datang, ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mungkin terjadi jika masyarakat tidak berhati-hati. Daerah yang baru diguyur hujan ringan tetap memiliki potensi terbakar akibat lapisan bawah tanah yang masih kering.
BMKG Imbau Masyarakat Tetap Waspada
BMKG Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Masyarakat juga disarankan menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan deras berlangsung. Selain itu, warga diminta untuk tidak berlindung di bawah pohon besar atau papan reklame karena berisiko tersambar petir atau tertimpa benda roboh akibat angin kencang.
“Kami mengimbau agar masyarakat selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG. Kondisi atmosfer dapat berubah cepat, dan kewaspadaan menjadi kunci agar terhindar dari dampak buruk cuaca ekstrem,” tutur Yasir menegaskan.
Dengan potensi hujan yang merata di sebagian besar wilayah Riau, BMKG berharap masyarakat tetap menjaga keselamatan dan memperhatikan lingkungan sekitar. Pemerintah daerah juga diimbau menyiapkan langkah antisipatif untuk mencegah dampak banjir lokal, terutama di daerah yang kerap tergenang air saat curah hujan tinggi.
Prediksi cuaca dari BMKG Pekanbaru menunjukkan bahwa Riau tengah memasuki fase cuaca dinamis dengan kombinasi antara hujan, kelembapan tinggi, dan potensi angin kencang. Kewaspadaan masyarakat menjadi hal penting agar aktivitas tetap aman dan nyaman di tengah perubahan cuaca yang tak menentu. (*)
Sumber: