BMKG Prediksi Hujan Guyur Riau Disertai 163 Titik Panas, Waspada Karhutla

BMKG Prediksi Hujan Guyur Riau Disertai 163 Titik Panas, Waspada Karhutla

ilustrasi Hujan (pexels-pixabay)--

RIAU, DISWAY.ID - Pekanbaru kembali bersiap menghadapi cuaca yang berubah-ubah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan kembali mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Riau pada Selasa, 5 Agustus 2025. Kondisi ini dibarengi dengan temuan 163 titik panas yang tersebar di berbagai daerah, memicu kekhawatiran akan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Cuaca tak menentu dari pagi hingga dini hari

Prakirawan BMKG Pekanbaru, Yudhistira M, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di Riau cenderung beragam sepanjang hari. Pagi hari akan berlangsung dengan udara kabur hingga berawan, disertai potensi hujan ringan di beberapa wilayah seperti Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Pelalawan, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai.

Memasuki siang hingga sore hari, cuaca diprakirakan cerah berawan di sebagian besar wilayah. Namun, saat malam tiba, potensi hujan kembali meningkat, khususnya di wilayah Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, dan Siak. Pada dini hari, hujan ringan hingga sedang diprediksi turun kembali di wilayah Rokan Hilir, Kampar, Bengkalis, dan Dumai.

Peringatan dini untuk masyarakat Riau

BMKG Pekanbaru mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Cuaca ini kemungkinan besar akan disertai petir dan angin kencang, terutama pada malam dan dini hari di wilayah Rokan Hulu, Bengkalis, dan Rokan Hilir.

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama bagi yang berada di wilayah rawan. Cuaca ekstrem bisa saja muncul secara tiba-tiba, dan ini bisa berdampak pada keselamatan," ujar Yudhistira.

Suhu udara dan kondisi angin masih normal

Secara umum, suhu udara di wilayah Riau masih berada pada kisaran normal, yakni 23 hingga 34 derajat Celsius. Kelembapan udara juga cukup tinggi, berkisar antara 55 hingga 99 persen. Sementara itu, angin bertiup dari arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 10 hingga 30 kilometer per jam.

Gelombang laut rendah, namun titik panas meningkat

Di sektor kelautan, BMKG mencatat kondisi gelombang laut di perairan Riau masih relatif aman. Tinggi gelombang laut diprediksi berada dalam kategori rendah, yaitu antara 0,5 hingga 1,25 meter. Namun, perhatian kini tertuju pada daratan, khususnya terkait dengan peningkatan jumlah titik panas.

Dari hasil pantauan BMKG, terdapat 163 titik panas atau hotspot yang terdeteksi di Provinsi Riau. Jumlah ini merupakan bagian dari total 441 titik panas yang tersebar di seluruh Pulau Sumatera. Rokan Hilir menjadi wilayah dengan titik panas terbanyak di Riau, yaitu sebanyak 89 titik, disusul Bengkalis 41 titik, Dumai 13 titik, Indragiri Hilir 12 titik, Siak 7 titik, dan Indragiri Hulu 1 titik.

Ancaman karhutla kembali menghantui

Melonjaknya titik panas di Riau memunculkan kekhawatiran akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Kondisi cuaca yang tidak menentu dan suhu tinggi bisa menjadi pemicu cepatnya penyebaran api jika terjadi pembakaran terbuka.

BMKG dan pihak berwenang meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara ilegal, terutama di tengah potensi cuaca kering dan titik panas yang tinggi. Warga juga diminta segera melapor jika menemukan titik api untuk segera ditangani sebelum meluas.

Dengan cuaca yang dinamis dan potensi bencana yang meningkat, masyarakat Riau diimbau untuk terus mengikuti informasi terkini dari BMKG dan menjaga lingkungan agar terhindar dari dampak buruk perubahan cuaca. (*)

Sumber: