Danantara Akan Kuasai Pasar ASEAN

 Danantara Akan Kuasai Pasar ASEAN

Danantara Indonesia hadir sebagai pengelola aset BUMN senilai Rp14.715 triliun. Mampukah menyaingi Temasek dan Khazanah? - Dhimas Hudi - --

Langkah besar lainnya adalah penerapan mekanisme inbreng—pemindahan kepemilikan BUMN ke Danantara yang dilandasi Undang-Undang No.1 Tahun 2025 serta sejumlah peraturan pemerintah. Tujuannya menyatukan visi dan meningkatkan efisiensi aset negara.

Menjawab Tantangan dan Harapan

Analis ekonomi dari Celios, Dyah Ayu, menilai Danantara bisa menjadi pembaru dalam dunia investasi nasional. Tapi ia mengingatkan perlunya transparansi dan pengawasan independen agar lembaga ini tak terjebak dalam politisasi.

Trubus Rahardiansyah, pengamat kebijakan publik, menilai Danantara membawa harapan baru di daerah, khususnya untuk pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Ia menyarankan agar pengawasan tidak hanya dilakukan oleh DPR, tetapi juga melibatkan akademisi dan masyarakat sipil.

Wijayanto Samirin dari Universitas Paramadina menyebut kredibilitas Danantara dibangun dari sosok-sosok profesional dalam manajemennya. Ia menegaskan pentingnya menjaga transparansi dan menolak intervensi politik demi menjaga integritas.

Strategi dan Pemetaan Aset BUMN

Tantangan utama lain adalah banyaknya aset BUMN bernilai tinggi yang tidak produktif. Pengamat BUMN Herry Gunawan menyarankan Danantara untuk menarik investasi dengan strategi leverage. Ia menekankan pentingnya berfokus pada sektor riil dan tidak menempatkan dana di luar negeri yang berpotensi menyebabkan capital outflow.

Sementara itu, Esther Sri Astuti dari INDEF menekankan perlunya pemetaan dan pengenalan karakter masing-masing BUMN. Ia menyarankan merger bagi entitas dengan bisnis serupa untuk meningkatkan efisiensi.

Arah Baru Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Nailul Huda dari CELIOS, Danantara adalah jawaban atas keterbatasan investasi akibat birokrasi. Dengan struktur baru ini, BUMN diharapkan lebih fleksibel, mandiri, dan tidak lagi bergantung pada APBN.

Namun, pengawasan yang ketat tetap harus dilakukan. Audit berkala, manajemen risiko yang solid, dan akuntabilitas tinggi menjadi kunci agar Danantara benar-benar menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional seperti yang diharapkan Presiden Prabowo. (Baca selengkapnya di DISWAY.ID)

 

Reporter: Hasyim Ashari, Bianca Chairunisa, Cahyono, Rafi Adhi Pratama, Dimas Rafi

Editor: Rizal Husen, Khomsurijal, Dimas Chandra

 

Sumber: