Jalan Tol Padang–Sicincin Siap Beroperasi, Konektivitas Sumbar Makin Terkoneksi

Ruas Tol Padang - Sicincin - Dok. Birkompu ---
RIAU, DISWAY.ID – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan Jalan Tol Padang–Sicincin di Sumatera Barat segera beroperasi. Tol sepanjang 35,9 km ini menjadi bagian penting dari Jalan Tol Trans Sumatera, tepatnya Ruas Pekanbaru–Padang. Pengoperasian ruas ini menjadi tonggak penting dalam penguatan konektivitas antardaerah serta peningkatan ekonomi wilayah barat Sumatera.
Kapan Jalan Tol Padang–Sicincin Mulai Beroperasi?
Jalan tol ini sudah tuntas dari sisi konstruksi dan sedang dalam tahap persiapan pengoperasian. Menteri PU Dody Hanggodo menyebutkan bahwa proyek ini telah memperoleh Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi (SLFO) sejak 30 April 2025 dari Ditjen Bina Marga. Selain itu, Keputusan Menteri PU Nomor 519/KPTS/M/2025 tentang penetapan pengoperasian jalan tol juga sudah terbit pada 19 Mei 2025.
"Jalan tol ini sudah siap digunakan dan saat ini tengah dalam proses persiapan operasi," ujar Menteri Dody, Senin (28/7/2025).
Siapa yang Terlibat dalam Pengerjaan Proyek Ini?
Pembangunan tol Padang–Sicincin dilaksanakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur sebagai kontraktor utama. Pengawasan dilakukan oleh PT Anugerah Kridapradana dan PT Egis International Indonesia. Jalan tol ini dirancang dengan kecepatan maksimal 80 km/jam dan memiliki dua lajur dua arah. Lebar lajurnya 3,6 meter, bahu luar 3 meter, dan median jalan 5,5 meter.
Apa Tujuan Pembangunan Jalan Tol Ini?
Proyek ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah melalui program PU 608. Program tersebut bertujuan untuk menggerakkan sektor infrastruktur sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi. Dalam pelaksanaannya, PU 608 menargetkan efisiensi investasi dengan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di bawah 6, pengentasan kemiskinan menuju 0%, dan pertumbuhan ekonomi hingga 8% per tahun.
“Pembangunan jalan tol ini bukan hanya menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi infrastruktur kunci dalam mendukung percepatan logistik dan pemerataan pembangunan wilayah,” kata Menteri Dody.
Apakah Semua Pekerjaan Sudah Selesai?
Meski konstruksi jalan utama telah selesai 100%, masih ada pekerjaan lanjutan yang perlu dirampungkan. Salah satunya adalah akses Lubuk Alung sepanjang 2,4 km yang masih dalam tahap penyelesaian. Selain itu, desain simpang sebidang di kawasan Tarok City juga sedang disesuaikan karena terdapat kendala pembebasan lahan.
“Pekerjaan lanjutan akan terus kita akselerasi, tentunya dengan tetap menjunjung prinsip kehati-hatian serta memastikan seluruh aspek teknis dan sosial berjalan beriringan,” tambah Dody.
Mengapa Proyek Ini Strategis bagi Sumatera Barat?
Ruas tol ini memiliki peran vital dalam menghubungkan wilayah pesisir barat Sumatera, khususnya Sumatera Barat, dengan jaringan logistik nasional. Kehadirannya diyakini akan mempercepat pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru, menurunkan biaya logistik, dan meningkatkan daya saing daerah.
Dengan total investasi mencapai Rp9,85 triliun dan biaya konstruksi sebesar Rp8,28 triliun, proyek ini memiliki masa konsesi selama 50 tahun. Jalan Tol Padang–Sicincin juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pemerataan pembangunan lintas provinsi di Pulau Sumatera.
Apa Dampak Positifnya bagi Masyarakat?
Konektivitas yang lebih baik diharapkan mampu meningkatkan aktivitas perdagangan, pariwisata, serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan publik dan pusat ekonomi. Infrastruktur ini menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam menjadikan infrastruktur sebagai motor utama pembangunan nasional.
“Ini adalah komitmen nyata kami dalam menjadikan infrastruktur sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Jalan tol ini sekaligus menjadi wujud nyata penerapan PU 608 di lapangan—bahwa pembangunan infrastruktur dapat sekaligus mendorong efisiensi anggaran, mengurangi kemiskinan, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Menteri Dody. (*)
Sumber: