RS Vertikal Riau Dibangun dengan Anggaran Rp663 Miliar, Target Jadi Rujukan Medis Se-Asia Tenggara

Rumah Sakit Vertikal Riau dibangun dengan Rp663 miliar (Dok Pemkot Pekanbaru)--
RIAU.DISWAY.ID – Pemerintah serius ingin mengubah wajah layanan kesehatan di Pulau Sumatera. Lewat proyek pembangunan Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis (UPT) Vertikal Riau, Kementerian Kesehatan RI menggelontorkan anggaran hingga Rp663,2 miliar untuk mendirikan fasilitas medis modern di atas lahan 10 hektare di Pekanbaru.
“Ini bukan sekadar rumah sakit. Ini adalah lambang kebangkitan pelayanan medis dalam negeri,” kata Andi Saguni, Pelaksana Harian Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes, saat seremoni peletakan batu pertama di Jalan Naga Sakti, Jumat (13/6/2025).
Fasilitas Canggih, Siap Bersaing dengan RS Top di Asia Tenggara
Bangunan RS ini akan menjulang hingga 8 lantai dengan total luas hampir 48 ribu meter persegi. Nantinya, rumah sakit ini akan dilengkapi teknologi mutakhir seperti bedah jantung terbuka, MRI 3 Tesla, "robotic surgery", hingga layanan transplantasi sel punca.
Andi menyebutkan, rumah sakit ini juga akan menyediakan layanan imunoterapi, cathlab, pemeriksaan otak, hingga 351 kapasitas tempat tidur. Rinciannya meliputi 243 kamar rawat inap, 54 ruang intensif anak dan dewasa, serta 32 unit mesin hemodialisa.
“Kami ingin masyarakat Sumatera tak perlu lagi ke luar negeri untuk berobat. Semua sudah bisa ditangani di sini,” ujarnya.
Parkir Luas dan Fasilitas Lengkap, Dirancang Jadi Rumah Sakit Masa Depan
Area gawat darurat akan memiliki 31 tempat tidur, sementara layanan rawat jalan tersedia dalam 41 unit. Untuk kebutuhan parkir, tahap awal sudah mampu menampung 243 mobil dan 110 motor—angka yang akan terus bertambah sesuai kebutuhan masyarakat.
“Konsepnya memang smart hospital, lengkap dan efisien,” tambah Andi.
Target Rampung 2026, Fokus pada Spesialis Jantung hingga Kanker
Kepala Dinas Kesehatan Riau, Sri Sadono Mulyanto, menyatakan bahwa progres pembangunan saat ini telah mencapai 10 persen. Ia optimistis rumah sakit ini akan menjadi rujukan utama bagi penyakit jantung, stroke, dan uro-nefrologi.
“Tidak berlebihan jika disebut, era baru pengobatan masyarakat Riau telah dimulai,” kata Sri Sadono.
Pemerintah juga tengah menggodok agar layanan kanker ikut dimasukkan sebagai spesialisasi utama. Targetnya, RS ini akan resmi beroperasi di akhir 2026 dan mampu bersaing dengan rumah sakit papan atas di Asia Tenggara.
Tekan Wisata Medis ke Luar Negeri
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menegaskan, pembangunan RS UPT Vertikal Riau ini bertujuan besar: menghentikan tren masyarakat Indonesia berobat ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
“Kita bangun fasilitas yang setara, bahkan lebih, agar rakyat Indonesia percaya dan nyaman berobat di negeri sendiri,” ujar Menkes Budi saat peletakan batu pertama. (*)
Sumber: