Meski Defisit, Gubernur Riau Tetap Gas Perbaiki Jalan Strategis di 100 Hari Pertama

Meski Defisit, Gubernur Riau Tetap Gas Perbaiki Jalan Strategis di 100 Hari Pertama

Gubernur Riau Abdul Wahid-mediacenter riau-

Di Tengah Defisit Anggaran, Perbaikan Jalan di Riau Tetap Jadi Prioritas

RIAU.DISWAY.ID - Meski dihadapkan pada tekanan defisit dan tunda bayar yang membebani keuangan daerah, Pemerintah Provinsi Riau tetap memacu perbaikan infrastruktur. Gubernur Riau Abdul Wahid bersama Wakil Gubernur SF Hariyanto membuktikan komitmennya dalam 100 hari kerja pertama usai dilantik pada 20 Februari 2025 di Istana Negara.

Langkah cepat diambil untuk mempercepat peningkatan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan, yang menjadi akses vital masyarakat di berbagai daerah. “Kami tetap fokus, meskipun kondisi keuangan daerah sedang sulit. Infrastruktur jalan adalah urat nadi perekonomian,” tegas Gubernur Abdul Wahid, Sabtu (31/5/2025).

Perbaikan Dilakukan di Sejumlah Ruas Jalan Strategis

Beberapa proyek jalan yang telah dikerjakan dalam tiga bulan terakhir antara lain adalah:

  • Jalan lintas Bangkinang–Petapahan di Kabupaten Kampar
  • Jalan Cerenti (batas Inhu)–Air Molek di Kabupaten Indragiri Hulu
  • Jalan Lubuk Kandis–Pangkalan Kasai di Indragiri Hulu
  • Perbaikan badan jalan serta jembatan Parit Nangka di Jalan Serensen–Kota Baru Bagan Jaya, Indragiri Hilir
  • Base dan pengaspalan Jalan Raja Majemu serta penghubung Sinaboi–Bagan Siapi-api di Rokan Hilir

Gubernur Riau juga menyebutkan, jalan Mahato–Manggala yang menghubungkan Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir menjadi salah satu titik penting yang diperbaiki. Selain itu, proses pengaspalan Jalan Simpang Kumu–Kota Tengah di Rokan Hulu juga sedang berjalan.

Proyek Jembatan dan Penanganan Banjir Jadi Fokus Tambahan

Tak hanya jalan, jembatan Sei Rokan di Ujung Batu, Rokan Hulu juga masuk dalam daftar prioritas. Proyek ini telah dimulai sejak 2 Mei 2025 dan diperkirakan rampung dalam waktu enam hingga tujuh bulan ke depan.

Gubri menambahkan bahwa koordinasi terus dilakukan dengan pihak PLTA Koto Panjang untuk penanganan banjir yang sering terjadi di Jalur Lintas Timur Sumatera, tepatnya di Kabupaten Pelalawan.

Infrastruktur Tetap Jalan, Rakyat Harus Merasa Dampaknya

Meskipun kondisi fiskal Provinsi Riau belum sepenuhnya stabil, pemerintah daerah menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat lewat pembangunan yang terasa manfaatnya secara langsung. “Kami ingin rakyat bisa segera merasakan dampaknya. Infrastruktur itu bukan sekadar bangunan, tapi jembatan menuju kemajuan daerah,” tutup Wahid.

Langkah cepat Gubernur Riau dan jajaran dalam memperbaiki jalan dan jembatan patut diapresiasi. Di tengah keterbatasan anggaran, mereka tetap menunjukkan komitmen untuk membangun daerah dari pinggiran, membuka akses ekonomi, dan memudahkan mobilitas masyarakat. Semoga program ini terus berlanjut dan berdampak nyata. (*)

Sumber: