Uji Laik Fungsi Tol Kutepat Segmen Sinaksak–Simpang Panei Rampung, Operasional Ditargetkan Nataru 2025/2026
Tol Kutepat--
RIAU, DISWAY.ID - PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) semakin dekat membuka Jalan Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat (Kutepat) segmen Sinaksak–Simpang Panei. Selama tiga hari, mulai 17–19 November 2025, Hamawas menggelar Uji Laik Fungsi (ULF) untuk memastikan seluruh aspek keamanan, keselamatan, hingga operasional jalan tol sudah memenuhi standar.
Hamawas Tuntaskan ULF Bersama BPJT, Kemenhub, dan Korlantas
Agenda ULF berlangsung menyeluruh dan melibatkan berbagai instansi, mulai dari BPJT, Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Subdit Keselamatan Keamanan Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Ditjen Perhubungan Darat, Korlantas Polri, hingga BBPJN Sumatera Utara.
Pemeriksaan lapangan dilakukan oleh Sub Tim 1, yang berfokus pada aspek teknis dan pengoperasian. Mereka meninjau rambu dan marka jalan, simpang sebidang, analisis dampak lalu lintas, struktur perkerasan, jembatan, serta fasilitas pendukung lainnya.
Sementara itu, Sub Tim 2 menuntaskan pemeriksaan administratif, termasuk kelengkapan dokumen, pengecekan gardu tol, kendaraan operasional, hingga inventaris Barang Milik Negara.
Lingkup pemeriksaan meliputi jalur A dan B pada kilometer 131+078 hingga km 143+400, sebelum seluruh hasilnya dibahas dalam Rapat Pleno ULF pada 19 November 2025.
Direktur Utama Hamawas: ULF Jadi Tahap Krusial Jelang Operasional
Direktur Utama PT Hamawas, Dindin Solakhuddin, menegaskan bahwa ULF menjadi fase penting sebelum tol dibuka untuk publik. Ia menyebut bahwa tim saat ini sedang menuntaskan evaluasi minor agar Sertifikat Laik Operasi (SLO) segera terbit.
“Seluruh rangkaian ULF telah selesai dilaksanakan. Kami optimis semua proses ini dapat terlewati dengan baik sehingga SLO dapat segera terbit, dan ruas tol Sinaksak–Simpang Panei dapat beroperasi pada momen Nataru 2025/2026,” ujar Dindin.
Dindin menambahkan bahwa tol ini diproyeksikan membawa manfaat besar bagi masyarakat Sumatera Utara karena menghadirkan infrastruktur yang terintegrasi dan meningkatkan aksesibilitas wilayah.
Fungsi Strategis: Perkuat Mobilitas hingga Pariwisata Danau Toba
Kepala Subdirektorat PJBH, Fahmi Aldiamar, menilai segmen Sinaksak–Simpang Panei memiliki peran strategis dalam memperkuat konektivitas antardaerah. Ia berharap operasional tol ini menjadi momentum peningkatan mobilitas dan manfaat langsung bagi pengguna jalan.
“Kami berharap dengan segera beroperasinya segmen tol Sinaksak–Simpang Panei ini dapat memberikan manfaat mengingat perannya dalam menghubungkan berbagai kawasan strategis termasuk kawasan wisata Danau Toba,” ujar Fahmi.
Ruas Kutepat sendiri menjadi bagian penting dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Tol ini diprediksi mampu mengurai kepadatan lalu lintas di Pematang Siantar—kota terbesar kedua di Sumatera Utara—terutama pada periode libur panjang.
Waktu Tempuh ke Danau Toba Terpangkas Drastis
Kehadiran Tol Kutepat membuat perjalanan dari Medan menuju Danau Toba jauh lebih efisien. Waktu tempuh yang sebelumnya mencapai sekitar enam jam kini berkurang menjadi hanya dua jam. Efisiensi ini membuka peluang besar bagi pengembangan pariwisata, investasi, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan.
Selain mempercepat mobilitas, tol ini juga memperkuat integrasi antara infrastruktur, ekonomi, dan sektor wisata. Dengan akses yang lebih cepat dan aman, perkembangan wilayah sekitar diyakini akan semakin masif. (*)
Sumber: