Perang Prabowo vs TBC: Target Bebas 2030

Perang Prabowo vs TBC: Target Bebas 2030

Prabowo targetkan Indonesia bebas TBC 2030 lewat program cepat tuntas, anggaran Rp2,4 triliun, dan strategi lintas sektor--disway.id

Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dokter Ina Agustina menjelaskan program quick win TBC ini ditetapkan untuk mempercepat penanggulangan tuberkulosis.

Apa Itu Quick Win TBC 

Ini adalah program yang sudah dijalankan secara intensif sejak 2023-2024. Targetnya penurunan angka TBC pada 2030.

Salah satu caranya melalui terapi pencegahan TB dan monitoring capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

"Fokusnya pada penemuan kasus aktif, inisiasi pengobatan segera dan pencegahan," ujar Ina kepada disway pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Tujuan Quick Win TBC 

Adanya Quick Win TBC ini, diharapkan dapat meningkatkan cakupan deteksi dini kasus TBC hingga 90 persen dari estimasi kasus.

Bukan cuma itu. Quick Win juga dapat memastikan seluruh kasus yang ditemuka. Kemudian segera dapat pengobatan.

Diharapkan program ini bisa memperluas Terapi Pencegahan TBC (TPT) dengan target 72 persen.

"Menjamin layanan TBC sesuai standar pelayanan minimal (SPM) di seluruh fasyankes (fasilitas layanan kesehatan)," imbuhnya.

Keterlibatan pemerintah daerah, kader, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung program tersebut.

Program ini dimulai dengan deteksi dini sudah berjalan. Yaitu melalui skrining massal dan pemeriksaan kesehatan gratis (PKG).

493 Ribu Kasus Terdeteksi TBC 

Data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) hingga 17 Agustus 2025 tercatat sekitar 493 ribu kasus TBC terdeteksi.

Terdapat 8 provinsi tercatat dengan TBC terbanyak. Yaitu:

  1. Jawa Barat
  2. Jawa Tengah
  3. Jawa Timur
  4. DKI Jakarta
  5. Sumatera Utara
  6. Banten
  7. NTT
  8. Sulawesi Selatan

"Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis ini menular lewat udara. Seperti batuk, bersin, percikan dahak. Faktor risiko meningkat bila ada gizi buruk, HIV, diabetes, lingkungan padat, atau ventilasi buruk," jelas Ina memaparkan penyebab penularan TBC.

Berdasarkan Global TB Report & data Kemenkes, Ina menjelaskan kelompok usia produktif paling terdampak, yaitu 25–54 tahun.

Baik laki-laki maupun perempuan. Namun, laki-laki umumnya lebih banyak dibanding perempuan.

Sumber: