Kementerian PU Bangun 63 Jembatan Gantung di 2026, Anggarkan Rp630 Miliar untuk Tingkatkan Konektivitas

Selasa 22-07-2025,20:00 WIB
Reporter : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

RIAU, DISWAY.ID - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas di wilayah terpencil dengan membangun 63 jembatan gantung pada tahun 2026. Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp630 miliar untuk mendukung program tersebut.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam mengatasi keterisolasian wilayah dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Siapa yang Meluncurkan Program Ini dan Apa Tujuannya?

Program pembangunan jembatan gantung ini digagas oleh Kementerian PU di bawah kepemimpinan Menteri Dody Hanggodo. Menurut Dody, jembatan gantung berperan penting sebagai solusi aksesibilitas, terutama bagi warga yang selama ini harus menempuh rute panjang dan tidak efisien karena terpisah sungai atau jurang.

“Kehadiran jembatan gantung ini diharapkan memberikan dampak nyata dalam mempercepat aktivitas masyarakat, terutama dalam mendukung kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik,” ujar Dody dalam pernyataan resminya.

Di Mana Lokasi Pembangunan Jembatan Gantung 2026?

Penentuan lokasi pembangunan akan melalui kajian teknis dan survei lapangan secara menyeluruh. Lokasi dipilih berdasarkan tingkat keterisolasian wilayah, potensi ekonomi lokal, dan kesesuaian teknis. Rencana pembangunan jembatan gantung tersebut akan tersebar di berbagai provinsi, terutama yang memiliki medan geografis sulit seperti pegunungan dan wilayah pedesaan terpencil.

Jembatan gantung yang dibangun akan memiliki panjang bentang antara 30 hingga 200 meter, dengan lebar rata-rata sekitar 1,8 meter. Spesifikasi ini disesuaikan dengan kontur dan kebutuhan lapangan di masing-masing lokasi.

Apa Hubungan Program Ini dengan Visi Nasional?

Pembangunan jembatan gantung merupakan bagian dari implementasi strategi PU 608 yang mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam pemerataan pembangunan nasional dan peningkatan konektivitas antarwilayah.

Fokus utama dari visi ini adalah membuka akses desa ke pusat ekonomi, memperpendek rantai distribusi, dan memudahkan mobilitas penduduk antar kecamatan atau desa. Infrastruktur jembatan gantung juga dinilai penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama bagi petani, pelajar, dan pelaku usaha kecil.

Bagaimana Progres Jembatan Gantung di Tahun 2025?

Selain program tahun 2026, Kementerian PU saat ini juga tengah menyelesaikan pembangunan 50 jembatan gantung di tahun 2025. Beberapa di antaranya sudah rampung, termasuk 8 jembatan di Sulawesi Selatan.

Di Provinsi Sulawesi Selatan, pembangunan meliputi:

  • Jembatan Gantung Kanjero (68 meter) dan Poton (36 meter) di Kabupaten Luwu Utara
  • Jembatan Gantung Lamangiso (68 meter) dan Jauh Pandang (51 meter) di Kabupaten Wajo
  • Jembatan Gantung Kalimporo (51 meter), Minasa Upa (102 meter), Benteng Pattiro (68 meter), dan Palambuta (51 meter) di wilayah lainnya

Pembangunan jembatan-jembatan tersebut telah mulai menunjukkan dampak positif terhadap aksesibilitas masyarakat setempat.

Mengapa Jembatan Gantung Jadi Program Prioritas?

Jembatan gantung dinilai sebagai solusi cepat dan efisien untuk membuka keterisolasian wilayah, terutama di daerah yang sulit dijangkau kendaraan besar. Selain mempercepat perjalanan, jembatan ini juga mendukung aktivitas warga menuju sekolah, pasar, hingga kantor pemerintahan.

Program ini sejalan dengan misi percepatan pembangunan Indonesia Sentris, di mana pembangunan tidak lagi terpusat di kota-kota besar, tetapi menjangkau hingga ke pelosok negeri.

Kesimpulan

Dengan target pembangunan 63 jembatan gantung pada 2026 dan penyelesaian 50 jembatan pada 2025, Kementerian PU menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat konektivitas nasional. Infrastruktur ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga membuka harapan dan peluang baru bagi masyarakat desa untuk tumbuh bersama dalam roda ekonomi nasional. (*)

 

Kategori :