3 Bendungan Waskita Karya Dongkrak Listrik Tenaga Air 7,4 MW, Buka Peluang Investasi Rp90 Triliun

Bendungan Way Sekampung yang dibangun Waskita Karya (Dok. WSKT)--
RIAU.DISWAY.ID - Proyek bendungan Waskita Karya makin bikin penasaran. Kamu tahu gak, kalau tiga bendungan garapan perusahaan BUMN ini ternyata gak cuma berfungsi untuk irigasi, tapi juga punya potensi besar jadi sumber listrik tenaga air? Gak main-main, kapasitasnya bahkan tembus 7,4 MegaWatt (MW). Gak heran, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kini gencar menawarkan proyek-proyek ini ke investor.
“Mari kita bangun infrastruktur yang lebih cerdas, hijau, dan inklusif bersama-sama,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan resminya di International Conference of Infrastructure (ICI) 2025, beberapa waktu lalu.
Skema KPBU Jadi Solusi Pendanaan Infrastruktur
Seperti dilansir data Kementerian PU hari ini, kebutuhan pembiayaan infrastruktur nasional sampai 2029 mencapai Rp1.900 triliun. Sayangnya, kemampuan pemerintah hanya bisa menutup sekitar 60 persen. Nah, di sinilah skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) diandalkan sebagai solusi biar pembangunan tetap jalan.
Lewat KPBU, pemerintah berharap dana swasta dan mitra internasional bisa masuk. Dalam forum ICI 2025, Dody menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor buat mewujudkan infrastruktur berkualitas. Apalagi, proyek-proyek strategis ini tercatat di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
“Kami ingin mengundang investor untuk terlibat, karena pembangunan infrastruktur bukan cuma soal fisik, tapi juga soal ekonomi, lingkungan, dan pemerataan manfaat ke seluruh masyarakat,” tegas Dody.
Tiga Bendungan Waskita Punya Potensi PLTA Besar
Dari sembilan proyek KPBU senilai total Rp90 triliun yang ditawarkan ke investor, tiga di antaranya adalah bendungan hasil karya PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yaitu Bendungan Way Sekampung di Lampung, Tapin di Kalimantan Selatan, dan Leuwikeris di Jawa Barat.
Menurut laporan resmi Kementerian PU per 30 Juni 2025, ketiganya berpotensi menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas di atas 1 MW. Way Sekampung misalnya, punya kapasitas 5,4 MW, Leuwikeris 7,4 MW, dan Tapin 2,7 MW.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, bilang, pembangunan bendungan ini bukan cuma soal swasembada pangan, tapi juga mendukung ketahanan energi nasional.
“Sebagai BUMN Konstruksi yang telah berpengalaman lebih dari 64 tahun, kami terus mendukung berbagai program pemerintah melalui pembangunan infrastruktur. Kami bangga proyek yang kami bangun ini dapat membuka investasi masuk,” ujar Ermy dalam keterangan tertulis, Senin (30/6/2025).
Bendungan Multifungsi: Dari Energi hingga Pariwisata
Bukan cuma menghasilkan listrik, ketiga bendungan Waskita Karya juga punya fungsi multifungsi yang luar biasa. Bendungan Tapin misalnya, yang diresmikan 2021, kini sudah beroperasi sebagai PLTA. Selain itu, Tapin berperan penting mereduksi potensi banjir hingga 107 meter kubik per detik. Nilai proyeknya mencapai Rp986,5 miliar, lho.
Tapin juga menyokong ketahanan pangan. Dengan kapasitas tampung 56,7 juta meter kubik, bendungan ini menyediakan irigasi buat 5.472 hektare lahan pertanian. Dampaknya terasa langsung pada sektor pertanian hingga pariwisata yang ikut terdongkrak.
“Manfaat bendungan ini tak hanya untuk listrik, tapi juga pengendalian banjir, penyediaan air baku, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Ermy.
Way Sekampung dan Leuwikeris Beri Dampak Ekonomi Besar
Hal serupa juga terlihat di Bendungan Way Sekampung, Lampung. Dibangun dengan nilai Rp1,78 triliun, bendungan ini punya kapasitas 68 juta meter kubik. Air yang dialirkan mampu mengairi 55.373 hektare sawah, sekaligus mendukung intensitas tanam hingga tiga kali setahun.
“Dengan adanya Way Sekampung, produksi pertanian meningkat karena memungkinkan intensitas tanam sebanyak tiga kali dalam setahun. Bendungan terbesar di Lampung dengan luas 17.334 ha ini merupakan bagian dari pengelolaan sumber daya air dan irigasi yang akan terus dilanjutkan demi mendukung pertanian berkelanjutan,” jelas Ermy.
Sumber: