Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko dari KLHK bahkan pernah menekankan pentingnya menyelamatkan Tesso Nilo karena nilai ekologisnya yang tinggi. “Kalau kawasan ini rusak, bukan hanya Riau yang rugi, tapi seluruh dunia. Karena fungsi ekologis hutan tropis Sumatera sangat vital dalam menahan perubahan iklim global,” katanya dalam kesempatan terpisah.
Keberhasilan aksi ini diharapkan menjadi pemicu agar program restorasi Tesso Nilo terus berlanjut. Semua pihak optimistis bahwa kawasan hutan tropis ini masih bisa dipulihkan. Dengan sinergi lintas sektor, kesadaran masyarakat, dan langkah nyata aparat keamanan, masa depan Tesso Nilo bisa kembali cerah.
“Kita harus bergerak cepat. Kalau tidak, hutan kita habis, satwa punah, dan kita sendiri yang akan merasakan akibatnya,” tutup Brigjen Sugiyono dengan penuh harap.
Semoga apa yang dilakukan hari ini menjadi pondasi kuat untuk menyelamatkan Tesso Nilo demi anak cucu bangsa. Karena menjaga hutan bukan hanya soal hari ini, tapi juga tentang masa depan kita semua. (*)