Merdeka Pendidikan: Mimpi Panjang yang Mulai Nyata

Merdeka Pendidikan: Mimpi Panjang yang Mulai Nyata

Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Noudhy Valdryno. - Sigit Nugroho - --

Dia bercerita, ada beberapa program dari kantor Komunikasi Kepresidenan yang fokus untuk mendiseminasikannya kepada masyarakat. Paling tidak ada lima rancangan.

 

Seperti: Merdeka Gizi, hubungannya dengan makan bergizi gratis. Ada Merdeka Kesehatan, cek kesehatan gratis. Ada Merdeka Pendidikan dengan program-program sekolah rakyat dan lain-lain. Ada Merdeka untuk semua, perumahan. 

 

"Nah Merdeka terakhir saya rasa paling penting, Merdeka Ekonomi. Jadi kemarin saya sempat berbicara di forum ketika saya bilang Merdeka Ekonomi. Wah ini paling penting nih Mas, karena sedang ada fenomena-fenomena seperti Rojali, Rohana, dan lain-lain," katanya.

 

Tapi, kata dia, pendidikan adalah leapfrog--lompatan menuju Indonesia Emas 2045. Bukan mimpi yang muncul mendadak di pagi 1 Januari 2045, melainkan kerja panjang dari sekarang.

 

"Merdeka Pendidikan ini bukan hanya akses terhadap pendidikan, tapi Pak Prabowo itu memikirkan. Ini ada 3 program. Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, Sekolah Garuda Transformasi, tambah lagi sekarang Revitalisasi Sekolah-Sekolah," ungkapnya.

 

Sekolah Rakyat jadi tombaknya. Targetnya jelas: memutus rantai kemiskinan di keluarga-keluarga desil 1 dan 2. Konsepnya full boarding school--asrama penuh. Negara mengambil alih peran sebagai orang tua kedua. 

 

Tidak mudah, kata Rino, membujuk orang tua melepas anaknya tinggal di sekolah. Tapi mereka paham: ini investasi masa depan.

 

Di NTT, di Jabodetabek, lebih dari 100 titik sudah berjalan. Ada yang menampung 100 siswa, ada yang 1.000. Idealnya? Seperti best practice di luar negeri: satu sekolah bisa 10 ribu siswa. 

Sumber: