Rayyan Arkan Dikha, Penari Cilik Viral Pacu Jalur Kuansing yang Bikin Dunia Terkesima!

Rayyan Arkan Dikha, Penari Cilik Viral Pacu Jalur Kuansing yang Bikin Dunia Terkesima!

Rayyan Arkan Dikha (Mediacenter.riau) --

RIAU.DISWAY.ID - Kuansing lagi hits banget nih, guys! Pacu Jalur di Kuantan Singingi, RIAU, bikin heboh dunia berkat aksi gemas penari cilik di atas perahu. Salah satu bintang yang paling mencuri perhatian adalah Rayyan Arkan Dikha atau Dikha, bocah 11 tahun yang aksinya viral dan bikin keluarganya super bangga.

Ibu Dikha, Rani Ridawati, nggak menyangka anaknya bakal seviral ini. “Ya senang, tidak menyangka juga. Bangga lihatnya,” katanya, Senin (7/7/2025).

Dikha, yang lahir 28 Desember 2014, sudah tiga tahun nari di Pacu Jalur. Sekarang, dia punya julukan unik: Aura Farming—karena vibes positif yang dia pancarkan di atas jalur. Bukan main!

Latihan Rutin dan Bakat Keturunan

Biar lincah di jalur, Dikha rajin latihan bareng teman-teman pacuan. Seminggu tiga kali, dia asah skill biar makin kece saat perahu Tuah Koghi Dubalang Ghajo berpacu. “Ikut menari di jalur sudah 3 tahun terakhir ini. Kalau latihan sepekan 3 kali,” jelas Rani.

Nggak heran Dikha jago banget. Bakatnya memang nurun dari sang ayah, Jufriono, atlet Pacu Jalur yang juga aktif di jalur yang sama. “Ayahnya atlet Pacu Jalur juga. Keluarga besar memang atlet Pacu Jalur,” kata Rani.

Yang bikin salut, Dikha belajar menari secara otodidak. Sehari-hari dia bukan penari, tapi langsung luwes begitu naik ke jalur. “Belajar otodidak saja, kebiasaan di jalur,” ujar Rani sambil tertawa.

Tetap Anak Biasa Meski Viral

Meski kini jadi sorotan, Dikha tetap bocah biasa. Dia tinggal dan sekolah di SD 013 Desa Pintu Gobang, Kuansing. “Sekolah tak pernah nari-nari. Ikut ayah aja latihan Pacu Jalur,” kata Dikha polos.

Aksinya bahkan ditiru banyak public figure, mulai dari Wapres Gibran Rakabuming, klub sepak bola PSG, AC Milan, sampai Luna Maya. Gokil banget, kan?

Dikha ngaku senang banget aksinya viral, meski awalnya sempat takut berdiri di ujung jalur yang sempit dan licin. “Pertama dulu takut, beberapa kali jatuh. Tapi sekarang sudah enggak takut jatuh karena sudah terbiasa. Kan bisa renang,” sambungnya.

Selama latihan, Dikha memang khusus disiapkan buat nari di bagian depan jalur. Ini beda banget sama tukang onjai yang biasanya berdiri di belakang. “Dikha disiapkan nari di depan terus,” ungkap Rani.

Pacu Jalur Bikin Bangga Kuansing

Rani berharap pemerintah makin peduli sama Pacu Jalur dan atletnya. “Harapannya ada perhatian khusus untuk kemajuan Kuantan Singingi, arena pacu diperbaiki, dan ada pembinaan untuk atlet,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, juga ikutan bangga. Dia bilang Pacu Jalur adalah simbol kekuatan, kekompakan, dan kebanggaan masyarakat Kuansing. “Viralnya Pacu Jalur membuktikan budaya lokal Riau punya daya tarik global,” ujarnya, Senin (7/7/2025).

Pacu Jalur bahkan diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional. Roni optimistis jumlah wisatawan ke Kuansing dan Riau bakal meroket saat Festival Pacu Jalur digelar 20-24 Agustus 2025.

So, buat kamu yang pengen lihat langsung aksi Dikha dan serunya Pacu Jalur, jangan sampai kelewatan, ya. Ini saatnya #ExploreRiau dan rasakan vibe budaya lokal yang mendunia! (*)

Sumber: