Data HIV di Riau Ungkap Fakta Mencengangkan: Kasus Tertinggi Terjadi pada Laki-laki Usia Produktif

Data HIV di Riau Ungkap Fakta Mencengangkan: Kasus Tertinggi Terjadi pada Laki-laki Usia Produktif

Ilustrasi HIV/AIDS--

RIAU.DISWAY.ID - Data HIV di Riau kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap penyebaran virus ini. Apakah masyarakat sudah cukup sadar akan risiko dan penyebabnya?

Data HIV di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru, menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Hingga pertengahan 2025, Dinas Kesehatan mencatat setidaknya ada 191 kasus infeksi HIV di wilayah ini. Temuan ini menempatkan HIV sebagai ancaman kesehatan serius, terutama bagi kelompok usia produktif.

Kebanyakan Penderita Adalah Laki-laki Usia 25–49 Tahun

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, dr Fira Septiyanti, sebagian besar penderita HIV di Pekanbaru adalah laki-laki berusia antara 25 hingga 49 tahun. Mereka merupakan bagian dari kelompok usia yang seharusnya menjadi tulang punggung produktivitas kota.

“Kalau dilihat berdasarkan pekerjaan, mayoritas pasien merupakan karyawan swasta dan pelaku usaha mandiri,” ungkap dr Fira, Jumat (13/6/2025).

Kelompok dengan orientasi seksual sesama jenis (homoseksual) tercatat sebagai penyumbang kasus terbanyak, yakni sebanyak 82 orang dari total 191 kasus. Komunitas ini termasuk kategori risiko tinggi karena faktor perilaku yang memperbesar potensi penularan virus.

Kasus HIV Juga Ditemukan pada Anak dan Balita

Yang lebih memprihatinkan, data HIV di Riau juga mencatat temuan kasus pada anak-anak, termasuk balita di bawah usia 4 tahun. Menurut dr Fira, sebagian besar kasus pada anak disebabkan oleh penularan dari ibu ke anak selama masa kehamilan.

“Penularan biasanya terjadi sejak dalam kandungan, terutama jika ibu tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi HIV. Sering berganti pasangan tanpa proteksi bisa menjadi salah satu pemicunya,” jelas Fira.

Pencegahan Lewat Edukasi dan Tes Dini

Meski belum ada laporan kasus AIDS yang masuk pada tahun ini, Dinas Kesehatan menegaskan bahwa HIV tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Pemerintah kota terus mendorong langkah pencegahan dan edukasi melalui sosialisasi di berbagai lapisan masyarakat.

“Kami terus mengajak masyarakat, terutama mereka yang masuk kelompok risiko, untuk melakukan pemeriksaan dini. Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang untuk mengendalikan penyebaran virus,” ujar dr Fira.

Penutup: Jangan Lengah, HIV Masih Mengintai

Data HIV di Riau menjadi pengingat bahwa virus ini masih menyebar secara aktif dan menargetkan kelompok usia yang seharusnya paling produktif. Penularan dari ibu ke anak, serta tingginya angka pada kelompok homoseksual, memperlihatkan betapa pentingnya edukasi dan tes rutin.

Masyarakat perlu lebih terbuka untuk membicarakan isu HIV secara objektif, agar stigma bisa dikurangi dan langkah pencegahan bisa lebih efektif dijalankan. Tanpa kesadaran kolektif, angka ini bisa terus bertambah dan menjadi beban jangka panjang bagi sistem kesehatan daerah. (*)

Sumber: