Riau Peringkat 2 Nasional Indeks Kerukunan Umat Beragama, Gubernur Wahid Tuai Pujian

Riau Peringkat 2 Nasional Indeks Kerukunan Umat Beragama, Gubernur Wahid Tuai Pujian

Riau peringkat dua nasional dalam indeks kerukunan umat beragama. Gubernur Wahid dipuji sebagai pemimpin inklusif semua umat dan suku. (DOk. Diskominfo Riau)--

Toleransi beragama di Riau patut diacungi jempol! Provinsi ini sukses menempati posisi dua tertinggi dalam Indeks Kerukunan Umat Beragama nasional 2025.

RIAU.DISWAY.ID - Di tengah gempuran isu intoleransi di berbagai daerah, Riau justru mencatatkan prestasi membanggakan. Provinsi ini berhasil menempati peringkat kedua nasional dalam Indeks Kerukunan Umat Beragama, sebuah pencapaian yang menjadi bukti kuat bahwa harmoni antarumat di Bumi Lancang Kuning tetap terjaga.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid saat menghadiri Pesta Pembangunan dan Pengadaan Lahan Gereja HKBP Immanuel Ressort Pekanbaru II, pada Minggu (8/6/2025).

Komitmen Riau terhadap Toleransi Beragama

Dalam sambutannya, Gubernur Wahid menegaskan pentingnya menjaga semangat toleransi dan saling menghormati antarumat beragama. Ia juga mengapresiasi semangat jemaat dalam membangun gereja secara swadaya, termasuk penyediaan lahan parkir sebagai fasilitas penunjang kegiatan ibadah dan sosial.

"Rumah ibadah bukan cuma tempat berdoa, tapi juga pusat nilai dan karakter. Kalau tidak elok, generasi muda akan enggan datang," ujar Gubernur Wahid.

Wahid menekankan bahwa pembangunan rumah ibadah perlu dilakukan secara berkelanjutan dan inklusif, agar bisa menjadi ruang yang nyaman dan membentuk moral masyarakat dari berbagai latar belakang.

Masjid dan Gereja Berdiri Berdampingan, Riau Jadi Contoh Nasional

Salah satu hal yang menarik adalah bagaimana Riau berhasil menjaga keharmonisan antar umat beragama. Masjid dan gereja berdiri berdampingan tanpa ada sekat yang membatasi antar pemeluk agama. Inilah yang menjadi kekuatan utama provinsi ini dalam merawat keberagaman.

"Riau adalah rumah bagi semua. Toleransi sudah menjadi bagian dari budaya kami," tambah Wahid dalam pidatonya.

Dipuji Sebagai Gubernur Semua Umat dan Suku

Kehadiran Gubernur Wahid dalam acara gereja tersebut bahkan menjadi sejarah tersendiri. Ia tercatat sebagai gubernur pertama yang secara resmi menghadiri kegiatan jemaat HKBP Immanuel. Hal ini mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat Batak di Riau.

Ketua Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR), AB Purba, menyebut bahwa Abdul Wahid adalah sosok pemimpin inklusif yang layak disebut sebagai Gubernur semua umat dan suku.

"Saya sudah lama kenal beliau. Cara berpikirnya sangat menghargai keberagaman. Cocok sekali disebut Gubernur seluruh umat dan suku di Riau," ujar AB Purba dengan bangga.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski capaian ini patut dibanggakan, Gubernur Wahid mengingatkan bahwa menjaga kerukunan tidak bisa dilakukan sekali saja. Ia mengajak semua pihak, mulai dari tokoh agama, pemuda, hingga pemerintah daerah untuk terus berkolaborasi menjaga harmoni sosial.

“Pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga karakter dan kedamaian. Kerukunan ini adalah modal besar menuju Riau yang lebih maju,” tutup Wahid.

Prestasi Riau sebagai provinsi dengan indeks kerukunan umat beragama tertinggi kedua di Indonesia menjadi contoh nyata bahwa keberagaman bisa menjadi kekuatan. Di bawah kepemimpinan Gubernur Abdul Wahid, semangat inklusivitas terus dijaga dan dikembangkan. Semoga ini menjadi inspirasi bagi daerah lain di Tanah Air. (*)

Sumber: