Pasokan Sapi Kurban di Riau 80 Persen Didatangkan dari Luar Daerah, Ini Kata Dinas Terkait

Pasokan Sapi Kurban di Riau 80 Persen Didatangkan dari Luar Daerah, Ini Kata Dinas Terkait

Ilustrasi hewan kurban di Riau (Antara)--

RIAU.DISWAY.ID - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, kekhawatiran akan ketersediaan hewan kurban di Provinsi RIAU ditepis oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH). Meski 80 persen pasokan sapi berasal dari luar daerah, kebutuhan masyarakat dipastikan tetap aman dan mencukupi.

Pasokan Didominasi dari Luar RIAU

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau menyebutkan bahwa sekitar 80 persen sapi kurban yang beredar di pasar tahun ini berasal dari pedagang luar daerah, seperti Sumatera Utara, Lampung, dan beberapa wilayah lainnya.

“Peternak lokal di Riau hanya mampu memenuhi kebutuhan sekitar 20 persen dari total permintaan,” ungkap Heri Afrizon, Kepala Bidang Agribisnis DPKH Riau, Selasa (20/5/2025).

Kondisi ini membuat para pedagang dari luar provinsi mulai bermunculan dan aktif memperdagangkan hewan kurban di berbagai pasar tradisional di Riau.

Ketersediaan Hewan Kurban Dipastikan Aman

Meski dominasi pasokan berasal dari luar, Pemerintah Provinsi Riau memastikan tidak terjadi kelangkaan hewan kurban. Bahkan, menurut laporan dari pasar, ketersediaan hewan dinilai surplus.

“Kami bersyukur, meski sebagian besar pasokan berasal dari luar, tidak terjadi kelangkaan. Semua kebutuhan masyarakat tetap bisa dipenuhi menjelang Idul Adha,” tegas Heri.

Soal harga, sapi dengan berat 80–90 kilogram dipasarkan Rp17 juta hingga Rp18 juta, tergantung kualitas dan lokasi pembelian.

Pemprov Awasi Ketat Kesehatan Hewan Kurban

Tak hanya fokus pada ketersediaan, Pemprov Riau juga menaruh perhatian serius pada kesehatan hewan kurban. Melalui DPKH, pemerintah melakukan pengawasan lapangan dan mewajibkan seluruh hewan kurban dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

“Kami meminta para pedagang untuk memastikan hewan mereka sehat dan layak konsumsi. Tim kami akan turun langsung melakukan pemeriksaan,” tambah Heri.

Langkah ini penting untuk menjamin hewan kurban sesuai syariat Islam dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Kebutuhan Diprediksi Meningkat 15 Persen

Meski belum ada angka pasti soal total kebutuhan tahun ini, Heri menyebutkan bahwa permintaan hewan kurban diperkirakan naik sekitar 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Tren permintaan hewan kurban di Riau memang cukup dinamis selama lima tahun terakhir.

Data resmi Dinas Peternakan Riau menunjukkan:

  • 2019: 31.490 ekor
  • 2020: 27.234 ekor (turun akibat pandemi)
  • 2021: 42.052 ekor
  • 2022: 47.016 ekor (tertinggi dalam 5 tahun)
  • 2023: 40.712 ekor
  • 2024: 44.376 ekor

Melihat tren tersebut, tahun 2025 diperkirakan mengalami lonjakan permintaan seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan daya beli masyarakat.

Imbauan untuk Masyarakat

Heri mengimbau masyarakat Riau agar tidak khawatir terhadap pasokan hewan kurban. Baik dari sisi jumlah maupun kualitas, pemerintah daerah memastikan bahwa kebutuhan akan hewan kurban akan terpenuhi secara aman dan layak.

Sumber: