Prabowo Nostalgia Setahun Pemerintahan, Janji Gelar Retreat Kabinet Lagi di Magelang

Presiden Prabowo Subianto - Anisha Aprilia - --
RIAU, DISWAY.ID — Presiden Prabowo Subianto mengenang momen awal masa pemerintahannya dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin, 20 Oktober 2025. Dalam kesempatan itu, ia menceritakan proses pelantikannya sebagai presiden serta pelantikan para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih.
Prabowo mengingat dengan jelas bagaimana dirinya dilantik di Gedung DPR RI pada 20 Oktober 2024. Sehari setelahnya, ia langsung melantik jajaran menterinya, dan disusul pelantikan para wakil menteri pada 22 Oktober. “Tentunya saya dilantik tanggal 20, 21 saya melantik saudara-saudara. Kemudian kalau tidak salah tanggal 22 ya saya melantik para wakil (menteri),” kata Prabowo di hadapan kabinetnya.
Rencana Gelar Retreat Kabinet di Magelang
Dalam suasana penuh nostalgia, Prabowo berkelakar akan kembali mengadakan retreat bagi para menteri di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Ia mengingat kegiatan serupa yang dilakukan pada awal masa pemerintahannya sebagai bentuk konsolidasi dan penguatan semangat kerja tim kabinet.
“Saya berfikir mungkin 1 tahun perlu juga retreat lagi. Rupanya saudara-saudara nostalgia ingin tinggal di tenda,” ujarnya disambut tawa para menteri. Gagasan itu, menurutnya, akan menjadi momen untuk meninjau capaian, mengevaluasi kinerja, serta memperkuat komitmen pemerintahan Kabinet Merah Putih dalam menjalankan visi kesejahteraan rakyat.
Permintaan Maaf kepada Keluarga Menteri
Di tengah suasana santai tersebut, Prabowo juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga para menteri dan wakil menteri. Ia menyadari bahwa jadwal kerja yang padat dan rapat yang sering digelar di luar jam kerja resmi kerap mengganggu waktu istirahat mereka.
“Saya juga mohon maaf terutama kepada keluargamu karena saya sering menyita hari istirahatmu. Sepertinya di kabinet kita tidak ada tanggal merah, dan saudara-saudara sigap setiap waktu saya panggil,” ucapnya.
Prabowo menambahkan, kebiasaannya menghubungi para menteri pada malam hari atau bahkan dini hari bukan karena keinginan pribadi, melainkan dorongan tanggung jawab yang mendesak. “Sabtu, Minggu, malam-malam dan kadang-kadang saya telpon malam-malam sekali atau pagi-pagi sekali, saudara langsung jawab. Saya tidak mengerti mungkin telpon di sebelah bantal, tapi saya terima kasih,” katanya sembari tersenyum.
Apresiasi untuk Kinerja Kabinet Merah Putih
Prabowo juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Kabinet Merah Putih yang dianggap telah bekerja keras dan disiplin dalam menjalankan tugas pemerintahan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan berbagai program nasional selama setahun terakhir merupakan hasil kerja kolektif seluruh jajaran kabinet.
“Saya ingin pertama tentunya mengucapkan terima kasih pada saudara-saudara semua yang telah dengan tekun, dengan kerja keras, dengan disiplin, telah memberi darma baktimu yang sebaik-baiknya pada bangsa dan rakyat kita,” ucap Prabowo.
Menurutnya, semangat kerja kolektif itu menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas pemerintahan dan memastikan program prioritas berjalan sesuai target. Prabowo juga menekankan pentingnya komunikasi antarkementerian agar kebijakan yang dijalankan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo
Pada kesempatan yang sama, Prabowo mengajak seluruh jajaran kabinet untuk menjadikan momen satu tahun pemerintahan sebagai refleksi bersama. Ia menilai, capaian selama setahun pertama perlu dijadikan pijakan untuk memperkuat langkah ke depan, khususnya dalam menjalankan program-program strategis nasional.
Rencana retreat di Akmil Magelang disebut menjadi simbol kedisiplinan, kebersamaan, dan semangat pelayanan publik yang tinggi. “Kita harus terus menjaga kesatuan, semangat, dan fokus untuk bekerja demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” tegas Prabowo.
Sidang kabinet paripurna tersebut menjadi penanda penting dalam perjalanan pemerintahan Prabowo, yang memasuki tahun kedua dengan berbagai target besar di bidang ekonomi, pertahanan, dan pembangunan sumber daya manusia. - Anisha Aprilia -
Sumber: