7.150 Hektare Hutan Tesso Nilo Berhasil Diselamatkan, Ribuan KK Masih Terdampak

Jumat 19-09-2025,21:00 WIB
Reporter : Sigit Nugroho
Editor : Sigit Nugroho

RIAU, DISWAY.ID - Upaya penyelamatan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Riau mulai menunjukkan hasil yang nyata. Hingga pertengahan September 2025, sebanyak 7.150 hektare lahan berhasil dikembalikan ke negara melalui program reforestasi yang melibatkan dukungan masyarakat.

Reforestasi Berjalan Berkat Dukungan Warga

Dansatgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH), Mayjen TNI Dody Triwinarto, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari partisipasi warga. Menurutnya, langkah sukarela masyarakat menyerahkan lahan menjadi kunci awal pemulihan fungsi hutan.

“Per hari ini, sudah 7.150 hektare di TNTN yang direforestasi. Kelompok masyarakat, petani, hingga individu menyerahkan lahan secara sukarela kepada negara melalui satgas,” jelas Mayjen Dody saat konferensi pers di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Jumat (19/9/2025).

Ribuan KK Masih Tercatat Tinggal di TNTN

Meski ribuan hektare sudah kembali, persoalan sosial masih cukup kompleks. Satgas mencatat ada sekitar 5.700 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan tersebut. Jumlah ini diperkirakan bisa mencapai 7.000 KK setelah proses verifikasi selesai.

“Data awal menunjukkan sekitar 5.700 KK berada di TNTN. Saat ini kami masih memperbarui data secara bertahap,” ujar Mayjen Dody.

Persoalan Lahan di Kawasan Konservasi

Mayjen Dody menegaskan bahwa inti masalah TNTN terletak pada aktivitas di kawasan konservasi seluas 81.980 hektare. Penyelesaiannya, kata dia, harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merugikan masyarakat kecil.

“Negara harus hadir memberi solusi, terutama bagi petani sawit kecil dengan lahan 2–5 hektare. Mereka tetap harus bisa hidup, sementara rehabilitasi hutan tetap berjalan,” tegasnya.

Pemerintah Siapkan Solusi Bersama 12 Kementerian

Gubernur Riau, Abdul Wahid, menambahkan bahwa pemerintah pusat dan daerah tengah bekerja sama lintas kementerian untuk menangani persoalan ini. Setidaknya 12 kementerian sudah dilibatkan dalam perumusan solusi.

“Kami menggelar rapat bersama Forkopimda dan para bupati untuk menyamakan persepsi. Solusinya sedang digodok agar tidak hanya melindungi hutan, tetapi juga memberi kepastian bagi masyarakat,” jelas Gubri Abdul Wahid.

Harapan ke Depan

Penyelamatan TNTN bukan hanya soal angka hektare, tetapi juga menjaga masa depan ekosistem sekaligus kehidupan warga yang menggantungkan hidup di sekitarnya. Dengan hadirnya pemerintah, diharapkan langkah reforestasi berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (*)

 

Kategori :