Mitos Sering Bangun Tengah Malam dan Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi - Mitos tidur terbangun tengah malam--
RIAU, DISWAY.ID - Bangun tidur di tengah malam sering kali dianggap sebagai pertanda tertentu oleh sebagian orang. Dalam budaya populer, mitos sering bangun tengah malam kerap dikaitkan dengan tanda adanya gangguan gaib, pertanda rezeki, bahkan kondisi emosional tertentu. Namun, di sisi lain, dunia medis dan psikologi memiliki penjelasan ilmiah mengenai fenomena ini.
Mitos yang Berkembang di Masyarakat
Banyak masyarakat percaya bahwa terbangun berulang kali di jam yang sama pada malam hari menandakan sebuah pesan khusus. Misalnya, ada anggapan bahwa bangun pukul 2 atau 3 dini hari berkaitan dengan adanya makhluk halus atau energi negatif di sekitar rumah.
Selain itu, mitos lain menyebut bangun tengah malam bisa menjadi isyarat rezeki akan datang. Orang yang sering terbangun dianggap sedang dipersiapkan untuk menerima peluang besar dalam hidupnya. Mitos-mitos semacam ini terus diwariskan, meskipun tidak memiliki dasar ilmiah.
Penjelasan Ilmiah di Balik Fenomena Bangun Malam
Ahli kesehatan menjelaskan bahwa terbangun pada tengah malam umumnya disebabkan oleh faktor biologis dan psikologis. Salah satunya adalah siklus tidur yang terbagi dalam beberapa fase, termasuk tidur ringan, tidur dalam, dan fase REM (Rapid Eye Movement). Pada fase tertentu, tubuh lebih mudah terbangun, terutama jika ada gangguan kecil seperti suara, cahaya, atau perubahan suhu.
Selain itu, faktor stres, kecemasan, hingga pola hidup tidak teratur juga memengaruhi kualitas tidur. Konsumsi kafein berlebihan, penggunaan gawai sebelum tidur, atau makan terlalu larut malam bisa memicu seseorang terbangun tanpa sebab yang jelas. Kondisi medis seperti sleep apnea, gangguan pernapasan, atau refluks asam lambung juga sering menjadi penyebab utama.
Perspektif Spiritual dan Budaya
Meskipun penjelasan ilmiah lebih rasional, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang tetap menghubungkan bangun tengah malam dengan hal-hal spiritual. Dalam beberapa tradisi Timur, jam tertentu di malam hari dipercaya berkaitan dengan energi tubuh. Misalnya, menurut filosofi pengobatan Tiongkok, organ tubuh memiliki jam aktif tertentu, dan terbangun pada jam yang sama setiap malam dianggap sebagai sinyal ketidakseimbangan energi.
Cara Mengatasi Kebiasaan Bangun Tengah Malam
Terlepas dari mitos atau penjelasan medis, kualitas tidur yang baik tetap penting untuk kesehatan tubuh dan pikiran. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Atur rutinitas tidur teratur
Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari membantu tubuh mengenali pola alami.
2. Kurangi konsumsi kafein dan alkohol
Kedua zat ini dapat memengaruhi kualitas tidur, membuat tubuh lebih mudah terbangun.
3. Batasi penggunaan gawai sebelum tidur
Cahaya biru dari layar ponsel atau laptop mengganggu produksi hormon melatonin yang berfungsi mengatur siklus tidur.
4. Ciptakan suasana kamar yang nyaman
Suhu sejuk, pencahayaan redup, dan suasana tenang dapat meningkatkan kualitas tidur.
5. Kelola stres dengan baik
Relaksasi sebelum tidur seperti meditasi, membaca buku, atau melakukan pernapasan dalam bisa membantu tidur lebih nyenyak.
Menyikapi Mitos dengan Bijak
Fenomena bangun tengah malam sebaiknya tidak hanya dipandang dari sisi mitos. Meskipun cerita turun-temurun memberi warna dalam budaya, pemahaman ilmiah tetap diperlukan agar kita tidak salah menafsirkan kondisi tubuh sendiri. Jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus dan memengaruhi produktivitas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
Dengan demikian, mitos sering bangun tengah malam bisa dipandang sebagai bagian dari kekayaan budaya, tetapi tetap harus diseimbangkan dengan pemahaman medis agar tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan. (*)
Sumber: