Harga BBM 27 Agustus 2025: Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Tawarkan Tarif Bervariasi

RIAU, DISWAY.ID - Harga bahan bakar minyak (BBM) kembali menjadi sorotan masyarakat. Bukan hanya karena ada penurunan tipis, tetapi juga karena perbedaan harga yang ditawarkan setiap perusahaan migas dan wilayah di Indonesia. Pertamina, Shell, BP, hingga Vivo sudah merilis pembaruan harga yang berlaku pada Agustus 2025.

Harga BBM Pertamina Masih Berbeda Antarwilayah

Pertamina mencatat harga Pertamax pada 20 Agustus 2025 di Aceh mencapai Rp13.500 per liter, lebih tinggi dibandingkan DKI Jakarta yang dipatok Rp13.200 per liter. Untuk jenis Pertalite, harga tetap Rp10.000 per liter di seluruh Indonesia. Di kawasan Free Trade Zone (FTZ) seperti Batam dan Sabang, tarif BBM justru lebih murah. Pertamax di Batam hanya Rp12.550 per liter, sementara Pertalite di Sabang tetap stabil Rp10.000 per liter.

Shell Sesuaikan Harga di Awal Agustus

Shell Indonesia juga melakukan penyesuaian harga mulai 1 Agustus 2025. Shell Super dijual Rp12.580 per liter, Shell V-Power Rp13.050 per liter, Shell V-Power Diesel Rp14.380 per liter, dan Shell V-Power Nitro+ Rp13.230 per liter. Harga ini berlaku di sejumlah daerah, termasuk Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.

Harga BBM BP dan Vivo Lebih Kompetitif

Perusahaan migas BP pun mengikuti langkah serupa. BBM BP Ultimate dipatok Rp13.050 per liter baik di Jabodetabek maupun Jawa Timur. Sementara BP 92 dibanderol Rp12.550 per liter. Untuk diesel, BP Ultimate Diesel dikenakan Rp14.380 per liter khusus Jabodetabek.

Di sisi lain, Vivo menghadirkan kabar gembira bagi konsumen. Per 1 Agustus 2025, harga Vivo Revvo 90 turun menjadi Rp12.490 per liter atau lebih rendah Rp240 dari bulan sebelumnya. Vivo Revvo 92 terkoreksi Rp230 menjadi Rp12.580 per liter, sedangkan Vivo Revvo 95 kini Rp13.050 per liter, setelah mengalami penurunan Rp250 dari Juli 2025.

Perbandingan Harga Jadi Pertimbangan Konsumen

Dengan variasi harga tersebut, konsumen kini bisa lebih selektif dalam memilih BBM. Perbedaan tarif antarperusahaan hingga antarwilayah mendorong masyarakat untuk menimbang ulang pilihan mereka, baik dari sisi harga maupun kualitas bahan bakar. (*)

Sumber: