Karhutla di Riau Meluas, Asap Sampai Malaysia dan 586 Titik Panas Terdeteksi

Karhutla di Riau Meluas, Asap Sampai Malaysia dan 586 Titik Panas Terdeteksi

Ilustrasi titik api di Riau - Mediacenter.riau - --

RIAU, DISWAY.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau kembali mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat. Tak hanya meluas di dalam negeri, kabut asap bahkan telah menyebar hingga ke Malaysia. Berdasarkan pantauan satelit terbaru, jumlah titik panas (hotspot) di Pulau Sumatra mencapai 1.208 titik, dengan Riau menjadi penyumbang terbanyak yakni 586 titik.

Hotspot Terbanyak di Rokan Hilir dan Rokan Hulu

Forecaster on Duty BMKG, Anggun, menyatakan bahwa Riau mendominasi jumlah titik panas di Sumatra. Dari total 586 hotspot di Riau, Rokan Hilir mencatat angka tertinggi yakni 354 titik, disusul Rokan Hulu dengan 142 titik. Wilayah lain yang juga terdampak antara lain Pelalawan (20 titik), Siak (17 titik), Kampar (16 titik), Bengkalis dan Dumai (masing-masing 15 titik), Kuantan Singingi (4 titik), Kepulauan Meranti (2 titik), serta Indragiri Hulu (1 titik).

Provinsi lain yang turut mencatat hotspot antara lain Sumatra Utara (300 titik), Sumatra Barat (193 titik), Sumatra Selatan (67 titik), dan Jambi (53 titik). Data ini menunjukkan bahwa bencana karhutla tak hanya terjadi di Riau, namun melanda hampir seluruh wilayah Sumatra bagian tengah dan utara.

Helikopter Water Bombing Rusak, Hujan Buatan Dibutuhkan

Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru, Chaerul Parsaulian Ginting, menyampaikan bahwa intensitas kebakaran di Riau meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir. Sayangnya, helikopter water bombing yang biasa digunakan untuk pemadaman udara sedang dalam kondisi rusak dan menunggu suku cadang. Hal ini membuat operasi pemadaman menjadi kurang optimal.

"Kondisi saat ini mendesak untuk dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) atau hujan buatan," ujar Chaerul. Menurutnya, pemadaman secara manual telah dilakukan di sejumlah lokasi oleh tim Manggala Agni yang dikerahkan langsung ke titik-titik kebakaran.

Sejumlah Lokasi Karhutla Masih Aktif

Chaerul menjelaskan bahwa karhutla terpantau masih berlangsung di berbagai kabupaten. Di antaranya, pemadaman di Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu telah memasuki hari kedua dengan enam personel. Sementara itu, pemadaman di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar dan di Kampung Jambai Makmur, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak masih berlangsung di hari pertama.

Tim juga dikerahkan ke Kepenghuluan Sungai Pinang, Kecamatan Kubu Babussalam, Rokan Hilir serta Desa Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kampar. Estimasi luas area yang terbakar bervariasi, mulai dari 1 hektare hingga lebih dari 100 hektare.

Bantuan Personel Didatangkan dari Sumsel dan Jambi

Mengingat besarnya wilayah terdampak dan terbatasnya tenaga pemadam lokal, Manggala Agni telah mendatangkan bantuan personel dari Sumatra Selatan dan Jambi. Fokus utama perbantuan ini adalah wilayah Rokan Hilir yang paling parah terdampak.

Asap Tebal Sampai Malaysia dan Tutupi Jalan Tol

Salah satu dampak serius dari karhutla di Rokan Hilir adalah menyebarnya asap hingga ke negara tetangga Malaysia. Hal ini disebabkan arah angin dari lokasi kebakaran yang mengarah ke utara. Dampaknya bahkan sempat viral di media sosial Malaysia karena menyelimuti beberapa wilayah mereka dengan kabut asap pekat.

Di dalam negeri, kondisi serupa terjadi di Kandis. "Di Kandis, kondisi angin kencang dan asap pekat menyebabkan jalan tol Pekanbaru-Dumai sempat tertutup kabut asap tebal," jelas Chaerul.

Masyarakat Diimbau Tidak Bakar Lahan dan Sampah

Chaerul menegaskan agar masyarakat tidak membakar lahan atau sampah dalam musim kemarau ini. Faktor cuaca ekstrem dapat membuat api cepat merembet dan sulit dikendalikan. Laporan yang diterima dari Pekanbaru menunjukkan banyak kebakaran dimulai dari pembakaran sampah yang tak terkendali.

"Kami imbau masyarakat untuk lebih waspada dan tidak membakar apapun. Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencegah bencana lebih besar," tutupnya. (*)

 

Sumber: